BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat
ini, bidang telekomunikasi telah berkembang dengan pesatnya di seluruh dunia.
Perkembangannya sendiri terus berlanjut tiap tahunnya. Banyak peneliti di
seluruh dunia selalu mencoba untuk menemukan teknologi baru di bidang ini
dengan terus membenahi kekurangan yang ditemukan dari penemuan sebelumnya.
Salah satu bidang dalam telekomunikasi yang saat ini sedang banyak digunakan
oleh masyarakat luas adalah Jaringan Nirkabel (WLAN) DAN Internet. Jaringan
Nirkabel ini telah berkembang dengan pesat dimana contoh dari jaringan ini
adalah komunikasi data dengan menggunakan infra merah (IrDa) dan Bluetooth.
Karena kemampuannya dalam pengiriman data, manusia di seluruh dunia menggunakannya
dalam berbagai aplikasi yang berkaitan dengan jaringan nirkabel dimana salah
satunya adalah penggunaannya dalam komunikasi data. Untuk mengatasi
perkembangan penggunaan komunikasi data dengan jaringan nirkabel, diharapkan
jaringan komunikasi di masa mendatang dapat menggunakan jaringan nirkabel
dengan lebih baik dalam area lokal maupun area yang luas.
Kemajuan perkembangan teknologi
informasi dan telekomunikasi adalah gerbang awal menuju kehidupan manusia yang
lebih baik dan efisien sebagai efek dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan
oleh manusia. Dahulu untuk berkomunikasi saja manusia masih kesulitan, namun
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masalah komunikasi sudah
bukan menjadi masalah. Ketika piranti komunikasi berupa telepon pertama kali
ditemukan oleh Alexander Graham Bell, hal tersebut belum disadari oleh
kebanyakan umat manusia namun dengan penemuan itu ternyata menjadi awal dari
perkembangan telekomunikasi yang akhirnya menjadi berkembang pesat seperti
sekarang.
Piranti telekomunikasi pertama kali
masih menggunakan kabel yang besar rumit dan banyak, piranti kabel memang masih
digunakan sampai sekarang namun para ahli masih memikirkan untuk beralih ke
telekomunikasi yang bersifat mobile dan praktis. Dan hal tersebutlah yang
menjadi landasan dan latar belakang bagi kemajuan pengembangan telekomunikasi
nirkabel (wireless / unguided).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan
teknologi WEB?
2. Apa yang dimaksud dengan
teknologi nirkabel?
3. Apa contoh aplikasi bisnis
berbasis pada teknologi nirkabel?
C.
Tujuan Pembahasan
Tujuan pembuatan makalah mengenai Jaringan Komputer ini, adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai Jaringan Komputer. Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat
lebih mengerti mengenai Jaringan Komputer dengan lebih jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknologi WEB
B. Teknologi Nirkabel
1.
Pengertian
Wireless (Nirkabel)
Wireless atau dalam bahasa indonesia
disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk
bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang
cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang
radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Teknologi jaringan nirkabel
sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan
data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada
suatu jarak tertentu. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel
termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler,
tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang
sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler
mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan
laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe,
kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke
desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.
Kelebihan teknologi ini adalah
mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika, dan
juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan.
Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer
client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai
jarak komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak melalui jalur khusus
yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu
pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini
tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel
Kekurangan teknologi ini adalah
kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti
lainnya.
2. Sejarah Jaringan Nirkabel
Pada tahun 1970 Norman Abramson,
seorang profesor di University of Hawaii, mengembangkan komputer pertama di
dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet, menggunakan biaya rendah seperti
ham-radio. Dengan bi-directional topologi bintang, sistem komputer yang
terhubung tujuh ditempatkan lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan
komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U.
Bapst menerbitkan makalah di Proceedings IEEE pelaporan percobaan jaringan area
lokal nirkabel menggunakan komunikasi infra merah disebarkan. Tak lama
kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaan penerapan kode satu
radio spread spectrum untuk komunikasi di terminal nirkabel IEEE Konferensi
Telekomunikasi Nasional. Pada tahun 1984, perbandingan antara infra merah dan
CDMA spread spectrum untuk komunikasi jaringan informasi kantor nirkabel
diterbitkan oleh IEEE Kaveh Pahlavan di Jaringan Komputer Simposium yang muncul
kemudian dalam IEEE Communication Society Magazine. Pada bulan Mei 1985, upaya
Marcus memimpin FCC untuk mengumumkan ISM band eksperimental untuk aplikasi
komersial teknologi spread spectrum. Belakangan, M. Kavehrad melaporkan
percobaan sistem PBX nirkabel kode menggunakan Division Multiple Access.
Upaya-upaya ini mendorong kegiatan industri yang signifikan dalam pengembangan
dari generasi baru dari jaringan area lokal nirkabel dan diperbarui beberapa
lama diskusi di radio portabel dan mobile industri.
Generasi pertama dari modem data
nirkabel dikembangkan pada awal 1980-an oleh operator radio amatir, yang sering
disebut sebagai radio paket ini. Mereka menambahkan komunikasi data pita suara
modem, dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit / s, untuk yang sudah ada
sistem radio jarak pendek, biasanya dalam dua meter band amatir. Generasi kedua
modem nirkabel dikembangkan FCC segera setelah pengumuman di band eksperimental
untuk non-militer penggunaan spektrum penyebaran teknologi. Modem ini memiliki
kecepatan data yang diberikan atas perintah ratusan kbit / s. Generasi ketiga
modem nirkabel ditujukan untuk kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan data
tingkat atas perintah Mbit/s. Beberapa perusahaan yang mengembangkan
produk-produk generasi ketiga dengan kecepatan data diatas 1 Mbit / s dan
beberapa produk sudah diumumkan oleh waktu pertama IEEE Workshop on Wireless
LAN.
3. Tipe dari Jaringan Nirkabel
Sama halnya seperti jaringan yang
berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa
tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.
a) Wireless Wide Area Networks (WWANs)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna
untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi
ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau
negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang
diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat
ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini
termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular
Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA).
Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation)
yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global
juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global
bagi teknologi 3G.
b)
GSM
GSM memberikan suatu rekomendasi
bukan suatu persyaratan. GSM menspesifikasikan fungsi-fungsi dan antarmuka yang
diperlukan secara detail bukan mengarah ke perangkat keras yang digunakan.
Alasan tersebut didasari untuk membatasi para desainer sekecil mungkin namun
tetap saja memungkinkan para operator untuk membeli perangkat dari penyedia
yang berbeda. Jaringan GSM dibagi menjadi tiga sistem utama: sistem
switching (SS), sistem base station (BSS), dan sistem operasi dan support (OSS).
è Kelebihan GSM
1.
Kapasitas sistem lebih besar, karena
menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya
diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan
informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
2.
Sifatnya yang sebagai standar
internasional memungkinkan international roaming
3.
Dengan teknologi digital, tidak
hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar,
dan video.
4.
Keamanan sistem yang lebih baik
5.
Kualitas suara lebih jernih dan
peka.
6.
Mobile (dapat dibawa kemana-mana)
è Kelamahan GSM
1.
Kualitas datanya sering terjadi drop
call
2.
Keamanan datanya mudah disadap
c)
TDMA
Time division multiple access (TDMA) diperkenalkan
oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry
Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI),
adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik
untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran.dan menjadi salah satu metode
utama yang digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk
menghubungkan panggilan telepon. Sinyal
digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk
berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa
memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode
pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot
waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan
untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan
pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Setiap daerah layanan dalam
sistem telepon
seluler dibagi menjadi beberapa kolom. Setiap kolomnya digunakan kurang lebih
satu hingga tujuh kali dari kanal-kanal yang tersedia. Kolom telepon digital
merubah panggilan telepon menjadi digital sebelum berhubungan. Kolom ini
menyediakan tempat yang besar dan dengan baik menaikkan kapasitas dari setiap
kolom. TDMA mengambil setiap kanal dan membelahnya menjadi tiga kali celah.
Setiap pembicaraan di teleponmendapat sinyal radio untuk satu hingga tiga kali, dan sistem tersebut
secara cepat merubah dari satu telepon ke telepon yang lain. Hal ini diserahkan
ke time-division multiplexing. Karena
sinyal digital sangat ditekan, pergantian diantara tiga pembicaraan yang
berbeda di telepon disempurnakan dengan tidak menghilangkan informasi .
Hasilnya berupa sistem yang mempunyai tiga kali dari kapasitas sebuah
sistem analog dan
menggunakan kanal yang sama tanpa TDMA. Sebuah kolom yang menggunakan TDMA
dapat menangani 168 penggilan yang tidak teratur secara menyeluruh. TDMA juga
digunakan dalam GSM yang merupakan dasar dari PCS
(Personal Communication Service). Dengan PCS, kanalnya
dibagi menjadi delapan bagian.
Pengoperasian TDMA membutuhkan
kontrol outlink semua bagian pengatur yang berisi beberapa informasi kontrol.
Pembawa outlink ini juga memiliki struktur bingkai yang menyediakan informasi
waktu akurat untuk semua bagian pengontrol. Peralatan teleport sentral komputer
VSAT mengatakan ke setiap situs slot waktu khusus untuk digunakan dalam
struktur TDMA dan rencana informasi ini disiarkan ke semua bagian secara
berkala. Rencana waktu ledakan mungkin sudah ditetapkan, sehingga setiap bagian
mengalokasikan proporsi tertentu dari keseluruhan struktur waktu TDMA atau
mungkin bersifat dinamis, dimana slot waktu yang ditempatkan, disesuaikan
sebagai tanggapan terhadap kebutuhan lalu lintas setiap bagian.
è Keungulan TDMA
1.
TDMA didesain untuk digunakan di
setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan tanpa kabel di daerah bisnis ke
pengguna yang sering bepergian pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan
(TOL).
2.
Keunggulan lain dari TDMA selain meningkatkan
efisiensi hubungan, dibandingkan dengan teknologi seluler lain
è
Kelemahan TDMA
1.
Penggunaan dari celah waktu yang
sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom
berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus ketika
panggilan tersebut bergerak diantara kolom – kolom.
2.
TDMA merupakan pokok dari
penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak ketika potongan dari
perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti sikap
pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.
d) CDMA
Tidak seperti konsep pendahulunya
yaitu TDMA yang mengalokasikan frekuensi tertentu (Ditambah alokasi slot waktu
untuk TDMA) dalam proses transmisi data, pada CDMA data dibagi menjadi
potongan-potongan kecil, kemudian disebar sehingga menduduki banyak frekuensi
diskrit dalam jangkauan tertentu. Proses penyebaran (spreading)
ini dilakukan menggunakan spreading codeuntuk
menyebar data sebelum transmisi dilakukan. Tiap potongan data yang tersebar
memiliki kode unik yang disebut Pseudo Random Noise Code atau
disebut juga PN Code untuk mengidentifikasi
tiap sinyal yang dikirim. Pada bagian penerima, digunakan correlator untuk menyusun data yangtersebar itu
sesuai dengan susunannya semula berdasarkan PN Code-nya.Pada
proses ini digunakan bandpassfilter untuk
memilih sinyal yang akan digunakan. Sinyal yang diinginkan akan dinaikkan
dayanya sedangkansedangkan sinyal yang tidak diinginkan akan dianggap noise.
è Kelabihan CDMA
1.
hanya membutuhkan satu frekuensi
yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
3.
dapat bergabung dengan metode akses
lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk
melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk
menjaga intervensi antarkanal
4.
tidak membutuhkan alokasi dan
pengelolaan frekuensi
5.
memiliki kapasitas yang halus untuk
membatasi para pengguna akses
6.
memiliki proteksi dari proses
penyadapan
è
Kekurangan CDMA
1.
Luas cakupan BTS pada CDMA sangat
tergantung dari berapa pelanggan yang menggunakannya. Beda dengan GSM, berapa
pun yang menggunakan, cakupannya tetap. Ini karena sifat CDMA, seperti paru-
paru yang akan mengecil saat bekerja keras meniupkan udara ke luar. Kalau
penggunanya sedikit pada waktu bersamaan, cakupan BTS CDMA akan kembali meluas.
Pada beberapa kasus pemasangan pengulang (repeater) tidak optimal karena malah
mempersempit cakupan.
2.
Cakupan CDMA (maksimal) sama dengan
GSM, tergantung dari berapa frekuensi yang digunakan. Makin kecil frekuensinya,
makin luas cakupannya. Kalau seluler, CDMA atau GSM, menggunakan frekuensi
1.900 MHz, cakupannya hanya sekitar 2 km, dengan 800 MHz bisa sampai 5-6 km.
Namun, dengan 450 MHz, seperti yang digunakan PT Mobisel, bisa sampai 30 km,
bahkan hingga 120 km dengan antena khusus.
e) Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna
untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area
metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau
pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau
kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat
bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif
ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan
gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data.
Jaringan akses nirkabel
broadband,Yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan
hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang
berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local
multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok
kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat
spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
f) Wireless Local Area Networks (WLANs)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna
untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal
(contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area
publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara
atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN
terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna
dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN
dapat dioperasikan dengan dua cara.
Dalam infrastruktur WLAN, stasiun
wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke
access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun- stasiun dan
network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya
peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti
ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access
point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.
g) Wireless Personal Area Networks (WPANs)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna
untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana,
seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang
operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu
ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter.
Saat ini,dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya
inframerah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan
gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet.
Data Bluetooth dapat ditransmisikan
melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh
suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana
mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara
alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1
meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya inframerah.
C. Aplikasi Bisnis Berbasis pada
Teknologi Nirkabel
Perkembangan aplikasi berbasis pada teknologi nirkabel pada saat ini dapat
diwujudkan seperti :
1. Frekuensi
radio
Gelombang radio adalah sarana transmisi yang sangat
umum digunakan pada jaringan-jaringan nirkabel, gelombang ini dapat melintasi
jarak yang jauh, menembus dinding dan juga relative ekonomis untuk
dibangkitkan.
Beberapa karakteristik yang dimiliki gelombang radio
(RF) diantaranya :
a) Bergantung
atau sangat dipengruhi oleh frekuensinya, seperti pada frekuensi tinggi,
gelombang ini cenderung merambat pada garis lurus dan terpantul oleh permukaan
obyek rintangan.
b) Disisi
lain, pada frekuensi rendah, gelombang ini cenderung dapat menembus dinding,
namun jarak rambatnya jauh lebih pendek.
2. GPRS
(General Packet Radio Service)
Suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan
penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit
Switch Data (CSD). Penggabungan layanan telepon seluler dengan GPRS
menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G.
Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam
bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless
Application Protocol (WAP) dan World Wide Web (WWW).
3. HSPDA
(High-Speed Downlink Packet Access)
Sebuah protokol telepon genggan dan kadang kala
disebut teknologi 3.5G. HSPDA
diperkenalkan pertama kali di Jepang (berupa 3G+ sampai 3.5G). Teknologi 3,5G
ini selalu berkembang sama seperti pada generasi sebelumnya.
4. 3.5G
Adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori
memberikan layanan suara, video maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6Mbps
atau sembilan kali lebih cepat dari layanan 3G umumnya. Kontennya sendiri tidak
jauh berbeda dengan konten dari teknologi 3G yang sudah ditawarkan oleh
beberapa operator seluler di Indonesia, yaitu video call, mobile video, mobile
tv serta video content. Sedangkan perbedaan anatara 3G dgn 3.5G menyuguhkan
gambar yang lebih tajam dari gambar yang ditawarkan oleh 3G. seperti teknologi
sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan broadband yang menyediakan akses
atau koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan internet
lokal maupun internasional.
5. Infra
Red
Sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih
daripada cahaya nampak yaitu diantara 700nm dan 1mm. Sinar infra merah
merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka
radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan
panjang gelombang diatas panjang gelombang cahay merah. Dengan panjang
gelombang ini maka cahay infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun
radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah dapat
dibedakan menjadi tiga daerah yakni :
a) Near
Infra Merah …….. 0.75 – 1.5 nm
b) Mid
Infra Merah ……… 1.50 – 10 nm
c) Far
Infra Merah ……… 10 – 100 nm
Contoh aplikasi sederhana untuk far infra
red adalah terdapat pada alat-alat kesehatan.
6. Bluetooth
Teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang kompatibel,
seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan tidak memerlukan
koneksi saluran yang terlihat.
Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz
(antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komuikasi
data dan suara secara real-time antar host to host bluetooth dengan jarak
jangkauan layanan yang terbatas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
teknologi wireless begitu cepat. Jaringan wireless merupakan teknologi yang
digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat komunikasi menggunakan
gelombang radio (Radio Freguency/RF).Dalam komunikasi data terdapat beberapa
unsur agar sebuah proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur
tersebut dapat berupa, sumber data, media dan penerima data. Pada
komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel..
Tak
dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang semakin
signifikan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile system.
Saat ini jumlah pengguna telepon mencapai angka ±1 milyar dan angka ini
melampaui jumlah pengguna jaringan telepon tetap. Sehingga pada saat itu
komunikasi wireless akan merupakan modal akses teknologi yang dominan.
B.
Saran
Demikian pembahasan makalah mengenai evaluasi invest
teknologi informasi, semoga dapat bermanfaat bagi rekan pembaca sekalian.
Kritik dan saran sangat pemakalah harapkan
demi untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi.
(2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem Informasi
Manajemen. FEB - Universitas Mercu
Buana: Jakarta.
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen : Mengelola Perusahaan
Digital.Penerbit Andi : Yogyakarta
No comments:
Post a Comment