Sunday, March 31, 2019

Bimbingan Belajar bagi Peserta Didik


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang siswa. Namun, belajar tak selamanya wajar, kadang-kadang lancar, kadang-kadang juga tidak, kadang bisa dengan cepat menangkap materi yang disampaikan guru, tapi kadang juga susah untuk menangkap materi, semuanya itu juga berhubungan dengan semangat belajar siswa. Bimbingan belajar lebih menekankan dalam membina siswa dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada kenyataan yang dihadapi siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga profesional yaitu guru pembimbing.
Dengan adanya perkembangan zaman menuntut kurikulum mata pelajaran bertambah banyak namun, hal tersebut tidak diikuti dengan adanya tambahan jam belajar. Hal ini menyebabkan banyak siswa yang merasa bahwa ia tidak dapat mengikuti setiap pembelajaran yang ada. Karena materi pembelajaran yang luas, sehingga siswa mengharapkan adanya tambahan jam belajar. Karena adanya beberapa kendala, tidak setiap sekolah terdapat jam tambahan pelajaran. Oleh karena itu, siswa memilih untuk mengikuti jam tambahan belajar yang diadakan oleh sekolah . Selain itu, ada juga bimbingan belajar yang bisa didapat di luar sehingga banyak bermunculan lembaga bimbingan belajar. Bimbingan belajar dapat dikatakan sebagai tambahan belajar, dimana siswa mendapatkan intensitas belajar yang lebih. Sebab tidak hanya disekolah saja siswa mendapatkan pembelajaran namun di tempat bimbingan belajar siswa juga mendapatkan pembelajaran pula.
Dalam rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih komfektif dan komplek, tenaga-tenaga profesional kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik pula bagi perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu : ”Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang berarti kita dapat mengetahui apa yang di maksud ya,dengan demikian dari makalah ini dapat kita berikan rumusan masalahnya yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan bimbingan belajar?
2.      Apa yang dimaksud dengan bimbingan social peserta didik di MI/SD?
3.      Apa saja fungsi BK dalam Bimbingan Sosial MI/SD?
4.      Apa saja manfaat bimbingan belajar pserta didik?

C.     Tujuan Masalah
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bimbingan belajar
2.      Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bimbingan social peserta didik di MI/SD
3.      Untuk mengetahui fungsi BK dalam Bimbingan Sosial MI/SD
4.      Untuk mengetahui manfaat bimbingan belajar pserta didik


`BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Bimbingan Belajar
Menurut Undang-undang sistem pendidikan Nasional tahun 1989, pendidikan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan, pengajaran, dan latihan. Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan secara umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik. Sedangkan makna bimbingan yang secara khusus yaitu sebagai suatu upaya atau program membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa.[1]
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Dari kedua definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian bimbingan sebagai berikut :
1.      Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis.
2.      Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya, kemudian  mengarahkan dirinya sehingga tercapai kebahagiaan hidup pribadi.
Bimbingan belajar atau bimbingan akademik adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di institusi pendidikan. Berdasarkan pengertian di atas, bimbingan belajar bisa bermakna suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar.
Bagaimana cara belajar yang baik dan  elevan dengan makna di atas, bimbingan belajar merupakan jenis bimbingan belajar merupakan jenis bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan. Berdasarkan pengrtian yang dikemukakan oleh Surya (1988) di atas, bimbingan belajar bisa bermakna bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah pendidikan (dalam arti luas) dan masalah belajar (dalam arti sempit).[2]
Fungsi utama dari bimbingan adalah membantu siswa dalam masalah-masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran atau penempatan dan juga menjadi perantara dari siswa dalam hubungannya dengan guru.
Bimbingan belajar dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan dari guru atau guru pembimbing kepada siswa agar terhindar dari kesulitan belajar, yang mungkin muncul selama proses pembelajaran, Sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Optimal dalam kontek belajar dapat dimaknai sebagai siswa yang efektif, produktif dan prestatif.
Dalam bimbingan belajar diharapkan siswa-siswa bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan potensi-potensi, bakat, dan kemampuan yang ada padanya. Bimbingan belajar membantu  untuk membentuk murid-murid yang mengalami masalah di dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya.
Pengertian prestasi belajar menurut KBBI adalah “penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya dilanjutkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Menurut Winkel (1996), Winkel berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan salah satu bukti yang menunjukkan kemampuan atau keberhasilan seseorang yang melakukan proses belajar sesuai dengan bobot atau nilai yang berhasil diraihnya.
Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan siswa di dalam melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dapat diperoleh dengan perangkat tes dan hasil tes yang akan memberikan informasi-informasi tentang apa yang dikuasai oleh siswa. Prestasi belajar dapat dilihat pada hasil evaluasi,  evaluasi yang dimaksud yaitu untuk  mengetahui sejauh mana siswa menguasai berbagai hal yang pernah diajarkan sehingga dapat diperoleh gambaran tentang pencapaian program pendidikan secara menyeluruh.

B.     Pengertian Bimbingan SOsial Peserta Didik
Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial - Bimbingan merupakan upaya untuk membantu individu  berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya secara bertahap dalam proses yang matang. Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.[3]
W.S. Winkel mendefinisikan bimbingan sebagai pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan hidup.[4]
Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka itu dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Kemandirian ini mencakup 5 fungsi pokok yang hendaknya dijalankan oleh pribadi yang mandiri yaitu
1.      Mengenal diri sendiri dan lingkungan,
2.      Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis,
3.      Mengambil keputusan,
4.      Mengarahkan diri,
5.      Mewujudkan diri.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah  dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu :
1.      Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis,
2.      Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.[5]
Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dam mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu (kuratif), melainkan memiliki fungsi lain yaitu sebagai upaya pencegahan  (preventif) dan pengembangan  (developmental). Lynn Bullard mengungkapkan untuk melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling secara tepat, maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam program-program yang berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan dan mempraktekkan kompetensi-kompetensinya.
Bimbingan dan konseling yang berorientasi pengembangan tidak hanya berfungsi untuk membantu individu ketika permasalahan muncul, melainkan lebih kepada sebelum permasalahan terjadi dan upaya membantu individu mencapai  self developmental dan self realization. Individu dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinnya. [6]
Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pribadi-sosial.
Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat. 

C.     Manfaat Bimbingan Belajar
Belajar merupakan bagian terpenting bagi siswa, ini dikarenakan siswa dituntun untuk berkompetisi untuk mendapatkan nilai yang maksimal. Untuk mendapatkan nilai yang maksimal itu tidak mudah, butuh usaha dan perjuangan. Usaha yang sering ditempuh siswa yaitu dengan bergabung pada lembaga bimbingan belajar, sehingga siswa dapat bersaing dengan tuntutan zaman pada saat sekarang ini. Namun, jika tidak didasari dengan niat, usaha itu pun juga akan sia-sia.[7]
Banyak manfaat yang bisa diperoleh siswa dengan mengikuti bimbingan belajar. Siswa terbantu untuk memahami pelajaran yang belum dikuasai atau dipahami. Pada sekolah formal waktu pelajaran setiap mata pelajaran dibatasi, sehingga guru sering tidak tuntas dalam menyampaikan materi dan tidak bisa menjelaskan panjang lebar. Ini yang menjadi penyebab siswa mengikuti bimbingan belajar di luar jam sekolah formal. Materi yang seharusnya dapat tersampaikan dalam waktu satu minggu menjadi sebulan.Jadi dengan mengikuti bimbingan belajar siswa dapat bertanya dan berdiskusi tentang segala sesuatu yang dirasa masih membingungkannya. Mereka juga akan mendapatkan jawaban-jawaban yang praktis. Praktis maksudnya adalah cara sederhana yang lebih menyingkat waktu untuk menjawab soal-soal tersebut.
Dengan adanya kepercayaan bahwa bimbingan belajar mampu membantu siswa dalam menyelesaiakan masalah akademiknya dan banyak siswa yang bergabung dengan lembaga bimbingan belajar, maka banyak lembaga bimbingan belajar yang mendapat keuntungan dari bisnis ini. Selain mendapat keuntungan dari berbisnis, lembaga bimbingan belajar juga memiliki fungsi yang strategis untuk menjaga dan meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Dengan alasan bahwa orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing atau belum adanya fasilitas yang mendukung seperti tidak adanya teman belajar, maka orang tua memfasilitasi anak untuk mendapatkan bimbingan belajar dari pihak luar atau lembaga terkait.
Selain membantu siswa dalam memahami pelajaran yang belum dikuasai dan meningkatkan prestasi belajar siswa, menurut Dewintaprasti (2012) bimbingan belajar juga memberikan manfaat yang lain, yang meliputi :
1.      Membantu guru dalam mendidik dan mengajari siswa.
2.      Memudahkan siswa dalam  belajar (memecahkan PR sekolah, mendapat kisi-kisi yang akan di UAS kan, dll) dan meningkatkan prestasi belajar.
3.      Menambah pengetahuan baru yang belum dimilki oleh siswa,
4.      Menambah teman baru,
5.      Mengembangkan atau menambah metode belajar yang baru untuk siswa.
Bimbingan belajar sangat membantu siswa dan guru. Bagi siswa, bimbingan belajar membantu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan akademiknya. Bagi guru bimbingan belajar membawa pengaruh yang positif, yaitu dengan adanya bimbingan belajar memudahkan guru dalam menjelaskan materi dan tidak banyak siswa yang bertanya, karena materi tersebut sudah diajarkan di bimbingan belajar.
Menurut Devi Prasetyaningrum (2013) bahwa keberadaan bimbingan belajar tidak akan mengancam sekolah formal,  karena Bimbingan Belajar dan Sekolah Formal ibarat kapal dengan sekocinya. Bila sebuah kapal mengalami gangguan yang mengakibatkan tidak dapat berlayar ditengah lautan maka sekoci mampu menyelamatkam penumpangnya untuk sampai ketujuan. Seperti halnya bila Sekolah Formal lemah dalam meningkatkan kemampuan siswanya maka Bimbingan Belajar dapat memberikan bantuan untuk menyempurnakan kemampuan siswanya. tersebut . Jadi keberadaan Bimbingan Belajar tidaklah mengancam Sekolah Formal, tetapi justru membantu.
Menurut Ki Hajar Dewantara dalam buku yang berjudul Pengantar Pendidikan,Zahara Idris dan Lisma Jamal (1992:29) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan agar anak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya
Dalam buku yang berjudul Pengantar Pendidikan, Zahara Idris dan Lisma Jamal (1992:30) dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 4 dicantumkan tujuan Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatn dan kebangsaan.
Kegiatan belajar di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan program sekolah, yang berarti tujuan yang ingin dicapai sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai bimbingan. Tujuan bimbingan belajar adalah sebagai berikut :
1.      Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak.
2.      Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku pelajaran.
3.      Memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang memanfaatkan perpustakaan.
4.      Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian.
5.      Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi fisik atau kesehatan.
6.      Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.
7.      Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya.
8.      Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karir di masa depan
Usaha yang dilakukan yang dilakukan bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar  siswa yaitu usaha untuk mengurangi faktor yang dapat menghambat prestasi belajar. Upaya-upaya yang dilakukan bimbingan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan memberikan rumus-rumus praktis yang digunakan dalam memecahkan soal. Selain itu, pihak bimbel juga memberikan buku-buku (modul) pelajaran yang tidak ada pada sekolah formal, sehingga dapat menambah pengetahuan siswa. Pihak bimbingan belajar juga menerapkan beberapa teknik, yaitu bimbingan secara kelompok dan secara individu. Bimbingan secara kelompok yaitu suatu bimbingan yang diberikan kepada individu secara kelompok, maksudnya terdapat sejumlah individu yang mempunyai permasalahan yang sama. Bimbingan ini bersifat informatif dan adjustif. Bimbingan yang bersifat informatif seperti ceramah, nasihat, penggunaan media tulis dan media elektronik secara berkelompok. Sedangkan bimbingan yang bersifat adjustif adalah bantuan kepada individu dalam membina hubungan dan menyesuaikan diri denngan orang lain seperti belajar kelompok.
Sedangkan bimbingan secara individu yaitu suatu bimbingan yang diberikan siswa dalam situasi individual. Seperti pada bimbingan kelompok, pada bimbingan individu juga bersifat informatif tetapi, tidak bersifat adjustif. Dengan adanya program bimbingan belajar setiap masalah yang dihadapi siswa yang dapat mengganggu kegiatan belajar akan terselesaikan dan usaha untuk mencapai tujuan kedepanpun akan lebih mudah.
Bimbingan belajar merupakan bagian terpenting bagi peserta didik, mengingat pada saat ini peserta didik dituntut untuk bisa berkompetensi. Oleh karena itu siswa diharapkan mengikuti bimbingan belajar sebagai alat untuk menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu, manfaat dari bimbingan belajar adalah dapat membuat siswa semakin kreatif pada kegiatan belajar mengajar, dan dapat meningkatkan prestasi pada sekolahnya. Maka sangat penting bagi peserta didik untuk mengikuti bimbingan belajar, agar mereka mampu bersaing dengan tuntutan zaman pada saat ini. Manfaat Bimbingan Belajar bagi siswa adalah tersedianya kondisi belajar yang nyaman, terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar.

D.    Fungsi BK dalam BK
1.        Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2.        Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.[8]
3.        Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming),home room, dan karyawisata.
4.        Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5.        Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6.        Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
7.        Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
8.        Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
9.        Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
10.    Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli.

E.     Kelebihan dan kelemahan bimbingan belajar
Setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dengan adanya kekurangan itu maka kita berupaya untuk memperbaiki. Seperti halnya bimbingan belajar juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada bimbingan belajar kekurangan tersebut digunakan untuk memperbaiki, baik dalam wujud pelayanannya ataupun materi-materi yang diajarkan. Ada beberapa kelemahan dari bimbingan belajar antara lain :
1.      Siswa yang mengikuti program bimbingan belajar biasanya tidak langsung pulang ke rumah tetapi mampir bermain ke rumah teman tanpa pamit.
2.      Kebanyakan orang tua menambahkan uang saku untk anaknya untuk jajan dan untuk transport atau alasan lain sehingga anak menjadi boros dan manja.
3.      Jika anak sudah terlalu lelah maka apa yang diajarkan di bimbingan belajar tidak dapat dicerna dengan baik sehingga dapat membuang-buang uang dan waktu
4.      Biasanya siswa akan bergantung pada tempat bimbel, sehingga siswa sulit untuk belajar sendiri.
Selain mempunyai kelemahan bimbingan belajar juga mempunyai kelebihan. Menurut Rizal Nurhidayat (2013) yang termasuk kelebihan dari program bimbingan belajar antara lain:
1.      Memberi pemahaman yang lebih kepada kita yang belum mengerti benar materi yang sedang anda ikuti di tempat les atau bimbel anda.
2.      Mendapat informasi-informasi lain tentang soal-soal yang memugkinkan keluar dalam ujian tertentu misalnya Ujian Sekolah ataupun Ujian Nasional.
3.      Mendapat materi-materi baru dan cara-cara baru dalam menyelesaikan berbagai soal-soal, misalnya anda akan mendapat cara praktis dalam mengerjakan soal-soal matematika.
4.      Kadang juga anda akan mendapat teman baru yang mungkin belum anda kenal sebelumnya.
Kelemahan dan kelebihan tersebut menjadi tolok ukur bagi siswa apakah mau bergabung dengan lembaga bimbingan belajar ataupun tidak.

  
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Tingginya minat siswa-siswi sekolah formal mengikuti bimbingan belajar merupakan simbol ketidakpercayaan siswa dan orangtua siswa terhadap proses pembelajaran di sekolah formal. Bimbingan belajar dapat dijadikan sebagai pendidikan tambahan untuk mendapatkan kesempurnaan ilmu pengetahuan siswa. Bimbingan belajar juga membantu tugas Sekolah Formal untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Sedangkan untuk dunia bisnis, bimbingan belajar mampu membuka lapangan pekerjaan dan keuntungan secara materiil pada banyak orang yang menjalankan bisnis ini
Bimbingan belajar membuat  siswa dapat mengenal, memahami, menerima, mengalahkan dan mengaktualisasikan potensi secara optimal, megembangkan berbagai keterampilan belajar, dan mengembangkan suasana yang kondusif, sehingga siswa semakin kreatif pada kegiatan belajar dan dapat menigkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian siswa mampu bersaing dengan tuntunan zaman pada saat ini.

B.     Saran
Setiap pengarang atau penyusun menginginkan apa yang menjadin karyanya sempurnah, namun apa boleh buat kesempurnaan hanya milik Allah SWT., maka dari kami mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca semua. Semoga dengan addanya makalah ini para pembaca bisa menambah wawasan, semoga kita semua mmendapatkan keberkahan ilnu dari Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005)

Idris, Zahara dan Lisma Jamal. Pengantar Pendidikan. (Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 1992)

Yusuf, S. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.   2007)

Winkel, W. S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.  (Jakarta: Gramedia., 1991)

Yusuf, S. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.   2007)

Ketut, D dan Made, D. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta. 1990)

Prayitno dan Erman Amti. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling.  (Rineka Cipta:Jakarta, 1994)


[1] Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005), h. 232
[2] Idris, Zahara dan Lisma Jamal. Pengantar Pendidikan. (Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 1992), h. 34
[3] Yusuf, S. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.   2007), h. 53
[4] Winkel, W. S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.  (Jakarta: Gramedia., 1991), h. 124
[5] Winkel, W. S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.  (Jakarta: Gramedia., 1991), h. 127
[6] Yusuf, S. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.   2007), h. 55
[7] Ketut, D dan Made, D. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta. 1990), h. 133
[8] Prayitno dan Erman Amti. Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling.  (Rineka Cipta:Jakarta, 1994), 165

No comments:

Post a Comment