Sunday, March 31, 2019

Makalah Model Sistem Desain Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang            
Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu yang melibatkan sistem dalam dunia pendidikan yaitu; guru/pendidik, peserta didik, materi, tujuan dan alat. Dalam pembelajaran yang didesain atau direncanakan haruslah efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan diterima dengan baik oleh peserta didik sehingga  tujuan nasional pendidik mampu dicapai dengan baik.
Dalam pembelajaran dan pendidikan seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan.
Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan.
Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tangtangan – tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, maka muncullah cara atau metode yang disebut perencanaan dan desain pembelajaran yang diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar mengajar, dan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan agama islam.
Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian perencanaan, desain-desain pembelajaran yang tujuannya untuk mempermudah dalam prosese belajar mengajar.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Desain Pembelajaran ?
2.      Apakah Pengertian Perencanaan Pembelajaran ?
3.      Bagaimanakah Pentingnya Desain Pembelajaran ?
4.      Apakah Manfaat Perencanaan Pembelajaran ?

C.     Tujuan Pembahasan
1.      Untuk Mengetahui Pengertian Desain Pembelajaran.
2.      Untuk Mengetahui Pengertian Perencanaan Pembelajaran.
3.      Untuk Mengetahui Pentingnya Desain Pembelajaran.
4.      Untuk Mengetahui Manfaat Perencanaan Pembelajaran.







BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran menurut istilah dapat didefinisikan beberapa jenis : 1. Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri pembelajar ke arah yang dikehendaki (Reigeluth). (2.) Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan (Briggs). (3.) Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul atau suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels & Richey AECT 1994). (4.)Suatu proses desain dan sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai teori-teori pembelajaran, teknologi informasi, sistematika analisis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan metode-metode manajemen. [1]
Jadi, dapat disimpulkan Desain Pembelajaran merupakan proses sistematis pengembangan paket pembelajaran menggunakan teori belajar dan teori pembelajaran untuk menjamin terwujudnya pembelajaran yang berkualitas. Proses yang dimaksud meliputi analisis kebutuhan dan tujuan belajar siswa, pengembangan sistem penyampaian untuk mencapai tujuan tersebut. termasuk di dalamnya pengembangan materi/ paket dan kegiatan pembelajaran, mengujicobakan dan mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran dan aktifitas siwa. Desain pembelajaran lebih memerhatikan pada pemahaman, pengubahan, dan penerapan metode-metode pembelajaran. Hal ini mengarahkan untuk memilih dan menentukan metode apa yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian bahan ajar agar dapat diterima dengan mudah oleh siswa.

B.     Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Berkenaan dengan perencanaan, William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengendung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.”[2]
Terry menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah penyususnan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan metode dan pendekatan pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu.
C.     Pentingnya Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran, hal ini dimungkinkan karena dengan merancang desain pembelajaran, seorang desainer (dalam hal ini guru) memiliki peran vital dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan memiliki kesadaran akan pentingnya tujuan pembelajaran, maka guru akan berupaya untuk melakukan berbagai aktifitas dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran, seperti merumuskan bahan instruksional, memilih strategi instruksional, memilih media dan alat pembelajaran, merancang alat evaluasi, dan lain sebagainya.[3]
Dengan kesadaran dan keinginan dari guru untuk merancang desain pembelajaran yang berkualitas, diharapkan proses pembelajaran akan berlangsung secara menyenangkan, menarik, dan tentu saja berorientasi pada tujuan umum yang ingin dicapai. Dampaknya, secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pentingnya desain dan perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat di capai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
1.      Perbaikan Kualitas Pembelajaran
Perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Hal ni dimungkinkan karena dalam desain pembelajaran, tahapan yang akan dilakukan oleh guru atau dosen dalam mengajar telah dirancang dengan baik, mulai dari mengadakan analisis dari tujuan pembelajaran sampai dengan pelaksanaan evaluasi sumatif yang tujuannya untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.      Pembelajaran Dirancang dengan Pendekatan Sistem
Untuk mencapai kualitas pembelajaran, desain pembelajaran yang dilakukan haruslah didasarkan pada pendekatan sistem. Hal ini disadari bahwa dengan pendekatan sistem, akan mmberikan peluang yang lebih besar dalam mengintegrasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar, termasuk keterkaitan antar variabelpengajaran yakni variabel kondisi pembelajaran, variabel, metode, dan variabel hasil pembelajaran.
3.      Desain Pembelajaran Mengacu pada Bagaimana Seseorang Belajar
Kualitas pembelajaran juga banyak tergantung pada bagaiman pembelajaran itu dirancang. Rancangan pembelajaran biasanya dibuat berdasarkan pendekatan perancangnya. Apakah bersifat intuitif atau bersifat ilmiajh. Jika bersifat intuitif, rancangan pembelajaran tersebut banyak diwarnai oleh kehendak perancangnya. Akan tetapi, jika dibuat berdasarkan pendekatan ilmiah, rancangan pembelajaran tersebut diwarnai oleh berbagai teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan pembelajaran.
4.      Desain Pembelajaran Diacukan pada Siswa Perorangan
Seseorang belajar memiliki potensi yang perlu dkembangkan. Tindakan atau perilaku belajar dapat ditata atau dipengaruhi, tetapi tindakan atau perilaku belajar itu akan tetap berjalan sesuai dengan karakteristik siswa. Siswa yang lambat dalam berpikir, tidak mungkin dapat dipaksa segera bertindak secara cepat. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi tidak mungkin dipaksa bertindak dengan cara lambat. Dalam hal ini perencanaan pembelajaran tidak diacukan pada individu yang belajar seperti ini, maka bsar kemungkinan bahwa siswa yang lambat belajar akan tertinggal, dan yang cepat berpikir makin maju pembelajarannya.[4]
5.      Desain Pembelajaran Harus Diacukan pada Tujuan
Hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan hasil tak langsng. Perancangan pembelajaran perlu memilah hasil pembelajaran yang langsung dapat diukur setelah selesai pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang dapat terukur setelah melalui keseluruhan proses pembelajaran,  atau hasil pengiring.  Perancang pembelajaran sering kecewa dengan hasil nyata yang dicapainya karena ada sejumlah hasil yang tidak segera bisa diamati stelah pmbelajaran berakhir terutama hasil pembelajaran yang termasuk pada ranah sikap. Padahal ketercapaian ranah sikap biasanya terbentuk setelah secara kumulatif dan dalam waktu yang relatif lama terintegrasi keseluruhan hasil langsung pembelajaran.
6.      Desain Pembelajaran Diarahkan pada Kemudahan Belajar
Sebagaimana disebutkan diatas, pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa dan perancangan pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut agar muncul perilaku belajar. Dalam kondisi yang ditata dengan baik, strategi yang direncanakan akan memberikan peluang dicapinya hasil pembelajaran.
7.      Desain Pembelajaran Melibatkan Variabel Pembelajaran
Desain pembelajaran diupayakan mecakup semua variabel pembelajaran yang dirasa turut mempengaruhi belajar. Ada tiga variabel pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kondisi, metode, dan variabel hasil pembelajaran. Dalam variabel kondisi ini adalah tujuan pembelajaran, krakteristik bidang studi dan karateristik siswa. Adapun variabel metode pembelajaran mencakup semua cara yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kondisi tertentu yaitu strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran. Adapun variabel hasil pembelajaran mencakup semua akibat yang muncul dari penggunaan metode pada kondisi tertentu, sepeti kefektifan pembelajaran, efisiensi pembelajaran, dan daya tarik pembelajaran.
8.      Desain Pembelajaran Penetapan Metode untuk Mencapai Tujuan
Inti dari desain pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Fokus utama perancangan pembelajaran adalah pada pemilihan, penetapan, dan pengembangan variabel metode pembelajaran.
Ada tiga prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode pembelajaran. Ketiga prinsip tersebut adalah 1) tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi, 2) metode pembelajaran yang berbeda memilik pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran, dan 3) kondisi pembelajaran bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil pengajaran.

D.    Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pengajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran , di antaranya adalah:
1.      Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
Dengan perencanaan yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran sebab saat ini banyak sekali sumber belajar yang ditawarkan baik melalui media cetak maupun elektronik.
2.      Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.[5]



BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Desain Pembelajaran merupakan proses sistematis pengembangan paket pembelajaran menggunakan teori belajar dan teori pembelajaran untuk menjamin terwujudnya pembelajaran yang berkualitas. Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dengan langkah-langkah penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan metode dan pendekatan pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam waktu tertentu.
Pentingnya desain dan perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat di capai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
1.      Perbaikan Kualitas Pembelajaran
2.      Pembelajaran Dirancang dengan Pendekatan Sistem
3.      Desain Pembelajaran Mengacu pada Bagaimana Seseorang Belajar
4.      Desain Pembelajaran Diacukan pada Siswa Perorangan
5.      Desain Pembelajaran Harus Diacukan pada Tujuan
6.      Desain Pembelajaran Diarahkan pada Kemudahan Belajar
7.      Desain Pembelajaran Melibatkan Variabel Pembelajaran
8.      Desain Pembelajaran Penetapan Metode untuk Mencapai Tujuan



DAFTAR PUSTAKA

B. Uno Hamzah, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta : Bumi Aksara, 2009)
Gafur, Abdul. Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan, Jakarta : PT Rosdakarya, 2008.
Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rosda Karya, 2011.



[1] Gafur, Abdul. Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam Perencanaan, (Jakarta : PT. Rosdakarya, 2008 ) h. 56
[2] Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Bandung : Penerbit Rosda Karya, 2011) h. 34
[3] Hamzah B, Uno, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009)  h. 4
[4] Hamzah B, Uno, Perencanaan Pembelajaran (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009)  h. 6
[5] Harjanto. Perencanaan Pengajaran  (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) 54

No comments:

Post a Comment