Pada saat membuat tugas, karya ilmiah Skripsi dan sebagainya terkadang kita bingung jika sistematika penulisan harus menggunakan ibid, op. cit, dan loc. cit, mungkin dikarenakan kita kurang terbiasa dengan penggunaan penulisan tersebut.
Oleh karenanya pada postingan kali ini, say akan mencoba menjelaskan penggunaan ibid, op. cit dan loc. cit beserta contohmya..semoga bermanfaat..
Pengertian Ibid
Ibid berasal dari kata ibidem (bahasa Latin) yang
artinya "di tempat yang sama dengan di atasnya".
Istilah ini digunakan untuk
menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki berasal dari sumber
yang sama dengan yang telah disebutkan sebelumnya atau di atasnya, tanpa
diselingi oleh sumber kutipan lainnya.
Penggunaan Ibid adalah
sebagai berikut:
1. Digunakan jika
pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian
sebelumnya tanpa diselingi catatan kaki dari sumber lain. Dengan kata lain,
kutipan tersebut berada tetap di atasnya dan tidak diselingi kutipan lain.
2. Ibid tidak
dipakai jika ada catatan kaki dari sumber lain yang menyelinginya.
3. Jika catatan
yang dikutip halaman bukunya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup
gunakan kata Ibid diikuti tanda titik. Dengan kata lain, jika terdapat dua
kutipan dari halaman buku yang sama, maka catatan kaki untuk kutipan kedua
hanya menggunakan kata Ibid.
4. Jika yang
dikutip sudah berbeda halaman, maka aturan penulisannya: Ibid., halaman.
5. Ibid ditulis
dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri tanda titik.
Contoh :
1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis,
(Jakarta: Diona, 2005), 55.
2Ibid.
3Ibid., 56.
Pengertian Op. Cit.
Op. Cit. berasal dari kata Opere Citato (bahasa Latin)
yang artinya "pada karya yang telah dikutip".
Istilah ini digunakan untuk
menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki berasal dari sumber
yang sama yang telah disebut sebelumnya, namun tidak sama halamannya serta
sempat diselingi oleh sumber lain. Istilah Op. Cit. ditulis sesudah
menyebutkan nama penulis buku sumber yang dirujuk.
Penggunaannya sebagai berikut:
1. Digunakan jika
menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber
lain.
2. Halaman buku
yang dikutip berbeda.
3. Penulisannya:
nama pengarang, Op. Cit., nomor halaman
4. Jika satu
pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti
judul bukunya.
5. Ditulis dengan
huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku kata
diakhiri tanda titik.
Contoh :
1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis,
(Jakarta: Diona, 2005), 55.
2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati, (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34.
3Batubara, Op. Cit., 57.
Pengertian Loc. Cit.
Loc. Cit. berasal dari kata Loco Citato
(bahasa Latin) yang artinya "pada tempat yang telah dikutip".
Penggunaannya sebagai berikut:
1. Digunakan jika
menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber
lain.
2. Halaman buku
yang dikutip sama.
3. Loc. Cit. tidak perlu memakai nomor halaman
karena nomor halamannya sama dengan kutipan sebelumnya.
4. Penulisannya:
nama pengarang, Loc. Cit.
5. Jika satu
pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti
judul bukunya.
6. Ditulis dengan
huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku kata diakhiri
tanda titik.
Contoh :
1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis,
(Jakarta: Diona, 2005), 55.
2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati, (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34
3Batubara, Loc. Cit.
Salam Pengetahuan...!!
No comments:
Post a Comment