Monday, July 2, 2018

Pengertian dan Penggunaan Ibid, Op. cit dan Loc. cit


Pada saat membuat tugas, karya ilmiah Skripsi dan sebagainya terkadang kita bingung jika sistematika penulisan harus menggunakan ibid, op. cit, dan loc. cit, mungkin dikarenakan kita kurang terbiasa dengan penggunaan penulisan tersebut. 

Oleh karenanya  pada postingan kali ini, say akan mencoba menjelaskan penggunaan ibid, op. cit dan loc. cit beserta contohmya..semoga bermanfaat..

Pengertian Ibid
Ibid berasal dari kata ibidem (bahasa Latin) yang artinya "di tempat yang sama dengan di atasnya".
Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki berasal dari sumber yang sama dengan yang telah disebutkan sebelumnya atau di atasnya, tanpa diselingi oleh sumber kutipan lainnya.

Penggunaan Ibid adalah sebagai berikut:
1.      Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian sebelumnya tanpa diselingi catatan kaki dari sumber lain. Dengan kata lain, kutipan tersebut berada tetap di atasnya dan tidak diselingi kutipan lain.
2.      Ibid tidak dipakai jika ada catatan kaki dari sumber lain yang menyelinginya.
3.      Jika catatan yang dikutip halaman bukunya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup gunakan kata Ibid diikuti tanda titik. Dengan kata lain, jika terdapat dua kutipan dari halaman buku yang sama, maka catatan kaki untuk kutipan kedua hanya menggunakan kata Ibid.
4.      Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka aturan penulisannya: Ibid., halaman.
5.      Ibid ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri tanda titik.

Contoh :
1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.
2Ibid.
3Ibid., 56.

Pengertian Op. Cit.
Op. Cit. berasal dari kata Opere Citato (bahasa Latin) yang artinya "pada karya yang telah dikutip".
Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki berasal dari sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya, namun tidak sama halamannya serta sempat diselingi oleh sumber lain. Istilah Op. Cit. ditulis sesudah menyebutkan nama penulis buku sumber yang dirujuk.
  
Penggunaannya sebagai berikut:
1.      Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain.
2.      Halaman buku yang dikutip berbeda.
3.      Penulisannya: nama pengarang, Op. Cit., nomor halaman
4.      Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya.
5.      Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku kata diakhiri tanda titik.

Contoh :
1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.
2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati,  (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34.
3Batubara, Op. Cit., 57.

Pengertian  Loc. Cit.
Loc. Cit. berasal dari kata Loco Citato (bahasa Latin) yang artinya "pada tempat yang telah dikutip".

Penggunaannya sebagai berikut:
1.      Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain.
2.      Halaman buku yang dikutip sama.
3.      Loc. Cit. tidak perlu memakai nomor halaman karena nomor halamannya sama dengan kutipan sebelumnya.
4.      Penulisannya: nama pengarang, Loc. Cit.
5.      Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya.
6.      Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku kata diakhiri tanda titik.

Contoh :
1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.
2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati,  (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34
3Batubara, Loc. Cit.

Salam Pengetahuan...!!

No comments:

Post a Comment