Monday, May 14, 2018

Makalah Validitas dan Reliabilitas


BAB 1
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam menyusun dan sebelum mengaplikasikan instrumen penelitian, ada tahapan yang begitu penting bagi bagaimana hasil dari penelitian tersebut dapat dipertanggungjawakan, hal penting tersebut adalah yang biasa disebut dengan validitas dan reliabilitas.
Validitas sendiri merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Sedangkan pengertian reliabilitas adalah menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, atau hal yang berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Yang dimaksud andal disini bahwa instrumen yaitu tidak berubah-ubah atau konsisten .
Mengenai validitas dan reliabilitas menjadi suatu perhatian lebih oleh peneliti, dikarenakan peranya yang begitu penting dan dijadikan suatu keharusan bagi peneliti untuk menguji instrumenya terlebih dahulu sebelum digunakan dalam meneliti suatu objek penelitian. Karena dengan instrumen yang valid dan reliabel, tentunya akan menghasilkan suatu penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian?
2.      Apa saja macam-macam dari validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian?
3.       Apa tujuan diadakanya validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian?
4.      Bagaimana pelaksnaan pengujian dari validitas dan reliabilitas instrumen penelitian (kualitatif, kuantitatif dan gabungan)?

C.     Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui dan memahmi akan pengertian validitas dan reliabilitas;
2.      Mengetahui dan memahmi akan macam-macam validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian;
3.      Mengetahui dan memahmi tujuan dari validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian;
4.      Mengetahui dan memahmi pelaksanaan pengujian validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian (kuantitatif dan kualitatif).
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Memahami lebih jauh akan pengertian validitas dan reliabilitas;
2.      Mengetahui lebih jauh akan macam-macam dan tujuan dari validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian;
3.       Memahami lebih dalam akan pelaksanaan pengujian instrumen penelitian (kuantitatif, kualitatif dan gabungan).





BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Validitas Instrumen Penelitian
Validitas menurut KBBI merupakan sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum, sifat valid, dan kesahihan. Menurut Azwar, validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Menurut Arikunto, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes, dan menurut Nursalam, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen.
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid bearti memiliki validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapakan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunanya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyususnan instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub-variabel dan indikator baru memuaskan butir-butir pertanyaanya, peneliti sudah bertindak hati-hati. Apabila cara dan isi tindakan ini sudah betul, dapat dikatakan bahwa peneliti sudah boleh berharap memperoleh instrumen yang memiliki validitas logis.
 Dikatakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki.
Selain memperoleh validitas logis, peneliti juga menguji validitas instrumen yang sudah disusun melalui pengalaman. Dengan mengujinya melalui pengalaman akan diketahui tingkat validitas empiris  atau validitas berdasarkan pengalaman.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahawa instrumenya sudah baik, sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas.

B.     Pengertian Reliabilitas Instrumen Penelitian  
Reliabilitas dalam KBBI diartikan sebagai perihal sesuatu yang bersifat reliabel (bersifat andal), ketelitian, dan ketepatan teknik pengukuran. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian reliabilitas antara lain; Menurut Sekaran, reliabilitas atau keandalan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas dari kesalahan) dank arena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai “ketepatan” sebuah pengukuran, selanjutnya Groth-Marnat mendefinisikan reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Ia melihat seberapa skor-skor yang diperoleh seseorang itu akan menjadi sama jika orang itu diperiksa ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda, sedangkan Menurut Sugiyono, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dari tiga definisi di atas jelas bahwa reliabilitas instrument terkait dengan bebas dari bias (error free) dan konsistensi instrument.
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Pengertian umum menyatakan bahwa instrumen penelitian harus reliabel.

C.     Macam-Macam Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen
1.      Penelitian Macam-Macam Validitas Instrumen Penelitian
Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujianya, yaitu validitas eksternal dan intenal.
a.       Validitas eksternal
Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
b.       Validitas internal
Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “missi” instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.
2.      Macam-Macam Reliabilitas Instrumen Penelitian
Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Seperti halnya pada pembicaraan validitas, dua nama ini sebenarnya menunjuk pada cara-cara menguji tingkat reliabilitas instrumen. Jika ukuran atau kriteriumnya berada di luar instrumen maka dari hasil pengujian ini diperoleh reliabilitas eksternal. Sebaiknya jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen tersebut saja, akan menghasilkan reliabilitas internal.
a.       Reliabilitas eksternal
Ada dua cara untuk menguji reliabiltas eksternal sesuatu instrumen yaitu dengan teknik paralel dan teknik ulang. Apabila peneliti ingin menggunakan teknik pertama yakni teknik paralel, peneliti mau tidak mau harus menyusun dua stel instrumen. Kedua instrumen tersebut sama-sama diujicobakan kepada sekelompok responden saja (responden mengerjakan dua kali) kemudian hasil dari dua kali tes uji coba tersebut dikorelasikan, dengan teknik korelasi product-moment atau korelasi Pearson. Dari data dua kali ujicoba dari dua instrumen yang satu dipandang sebagai nilai X, yang satu Y. Tinggi rendahnya indeks korelasi inilah yang menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen. Oleh karena dalam menggunakan teknik ini peneliti mempunyai dua instrumen dan melakukan dua kali tes.
Teknik reliabilitas eksternal kedua adalah teknik ulang. Dengan menggunakan teknik ini peneliti hanya menyusun satu perangkat instrumen. Instrumen tersebut diujicobakan kepada sekelompok responden, hasilnya dicatat. Pada kali lain instrumen tersebut diberikan kepada kelompok yang semula untuk dikerjakan lagi, dan hasil yang kedua juga dicatat. Kemudian kedua hasil tersebut dikorelasikan. Dengan teknik ini peneliti hanya menggunakan satu tes tetapi dilaksnakan dua kali uji coba.
b.      Reliabilitas internal
Reliabilitas eksternal diperoleh dengan cara mengolah hasil pengetesan yang berbeda, baik dari instrumen yang berbeda maupun yang sama, reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Ada bermacam-macam cara untuk mengetahui reliabilitas internal, pemilihan sesuatu teknik didasarkan atas bentuk instrumen ataupun selera peneliti. Kadang-kadang menggunakan teknik yang berbeda menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini wajar saja karena kadang-kadang dipengaruhi oleh sifat atau karakteristik datanya sehingga dalam penghitungan diperoleh oleh sifat atau karakteristik datanya sehingga dalam penghitungan diperoleh angka berbeda sebagai akibat pembulatan angka. Namun demikian untuk beberapa teknik, diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga peneliti tidak begitu saja memilih teknik-teknik tersebut.
c.       Rumus reliabilitaas
Berbagai teknik mencari reliabilitas yang yang akan diuraikan adalah.
(1)   dengan rumus Spearman Brown, (2) dengan rumus Flanagan, (3)
(2)   dengan rumus Rulon, (4) dengan rumus K-R.20, (5) dengan rumus K-R.21, (6) dengan rumus Hoyt, dan (7) dengan rumus Alpha.


















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
1.      Validitas menurut KBBI merupakan sifat benar menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum, sifat valid, dan kesahihan. Reliabilitas dalam KBBI diartikan sebagai perihal sesuatu yang bersifat reliabel (bersifat andal), ketelitian, dan ketepatan teknik pengukuran. Macam-macam validitas dan reliabelitas instrumen penelitian validasi eksternal dan internal. Reliabilitas eksternal dan internal.
2.      Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujianya, yaitu validitas eksternal dan intenal.
a)      Validitas eksternal: Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
b)      Validitas internal: Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “missi” instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.

B.     Kritik Dan Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis banyak meminta bantuan dari pihak lain terutama dalam referensi, pengeditan, dan tata cara tulis, untuk itu semoga kedepannya penulis bisa membuat makalah dengan sistematis yang sudah dijelaskan sebelumnya.





DAFTAR PUSTAKA

Margono,S, 2007. Metedologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Nawawi,Hadari,1983.  Metedologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Press

Sudjana, Nana , Ibrahim, 1989. Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tandiling Edy.2012. Jurnal Penelitian Pendidikan. Pontianak : Universitas Tanjungpura.


No comments:

Post a Comment