Saturday, May 5, 2018

Makalah Metode Demonstrasi dan Media Audio Visual


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Belajar merupakan proses perubahan perilaku individu yang bersifat menetap dan merupakan hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran merupakan proses komunikasi transaksional timbal balik antar siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar, pada lingkungan belajar tertentu untuk sasran tertentu.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka belajar harus efektif, yaitu menyenangkan dan bermakna. Karena itu perlu dikembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran, model-model pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada peserta didik secara optimal sehingga seluruh potensi peserta didik dapat digali sehingga berguna dirinya, masyarakatnya dan bangsanya.
Dari berbagai macam  metode mengajar yang ada, perlu diketahui bahwa tidak ada satu metode pun  yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain. Oleh karena itu, pada makalah ini, kami akan mengangkat salah satu metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Apakah pengertian metode pembelajaran?
2.      Apakah pengertian dari metode demonstrasi dan metode audio visual dalam pembelajaran?
3.      Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan dari metode demonstrasi dan media audio visual?
4.      Bagaimanakah tahap-tahap penerapan dari metode demonstrasi dan media audio visual?

C.     Tujuan Pembahasan
Adapun pembahasan makalah ini adalah bertujuan untuk
1.      Untuk memahami pengertian metode pembelajaran
2.      Untuk memahami pengertian metode demonstrasi dalam pembelajaran
3.      Untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari metode demonstrasi dan media audio visual
4.      Untuk mengetahui tahap-tahap penerapan dari metode demonstrasi dan media audio visual


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Metode Pembelajaran
Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang dirancang untuk memprakarsai, menggiatkan, dan mendukung kegiatan belajar siswa, yang secara implisit didalamnya ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Metode adalah suatu cara untuk menyampaikan materi pelajaran yang sesuai dengan karakterisitik dari materi pelajaran yang akan disampaikan sehingga siswa memiliki pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.[1]
Metode pembelajaran merupakan cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas, mulai dari mempersiapkan perangkat  pembelajaran, media dan alat bantu, sampai alat evaluasi yang mengarah pada upaya pencapaian tujuan pembelajaran.
Oleh karenanya metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat di implementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

B.     Metode Demonstrasi
1.      Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan memeragakan suatu proses kejadian, misalkan dalam pembelajaran tentang transportasi pada tumbuhan.[2] Melalui demonstrasi akan lebih jelas dipahami siswa tentang pengertian difusi dan osmosis, karena mereka melihat secara langsung perubahan warna dari dalam bejana setelah ditetesi tinta hitam. Peragaan suatu proses dapat dilakukan oleh sekelompok siswa. Metode ini dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga diharapkan siswa menjadi lebih mudah memahami.
Metode demonstrasi ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, sehingga memerlukan kesiapan dan perancanaan yang matang serta memerlukan waktu yang lama. Fasilitas seperti peralatan jika tersedia harus diusahakan keberadaannnya dengan membuat mandiri. Untuk mengatasi hal tersebut guru dapat bekerja sama dengan guru lain. Satu hal yang harus diingat oleh guru yang akan melakukan demonstrasi, yaitu tempat melaksanakan harus cukup tinggi sehingga proses harus dapat diamati oleh seluruh siswa.
Adapun pengertian demonstrasi menurut para ahli antara lain :[3]
a)      Bahasa demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode ini biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan, misalnya: proses mengerjakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
b)      Dengan demonstrasi sebagai metode belajar dimaksudkan bahwa seorang pengajar atau pemimpin memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelompok anak didiknya misalnya tentang cara kerjanya sebuah komputer
c)      Roestiyah mengemukakan bahwa : Demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses,[4] misalnya merebus air sampai mendidih pada suhu 1000 C, seluruh siswa dapat melihat, mengamati, mungkin mendengar, mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.
2.      Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
a)      Kelebihan Metode Pembelajaran Demokrasi
1)      Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar, sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal lain.
2)      Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru karena siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya.
3)      Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan keterampilan.
4)      Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa akan dapat dijawab pada waktu mengamati proses demonstrasi.
5)      Penggunaan metode demonstrasi mampu mengurangi pengertian anak yang bersifat verbalistik
6)      Memberikan kesempatan siswa untuk berfikir secara cermat dan kritis.
7)      Penggunaan metode demonstrasi dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa mengenai langkah-langkah atau prosedur penguasaan suatu keterampilan tanggan atau keterampilan motorik tertentu[5]
b)      Kelemahan Metode Demonstrasi
Metode demontrasi, apabila diterapkan dalam pembelajaran, disamping terdapat sejumlah kebaikan, terdapat pula kelemahan-kelemahannya, antara lain:
1)      Kurang efisien waktu
2)      Memerlukan fasilitas yang tidak sedikit
3)      Bila guru kurang menguasai materi maka ia akan memberikan keterangan yang berbelit-belit yang sulit dipahami
4)      Demontrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemontrasikan tidak dapat diamati secara seksama oleh siswa. Misalnya: alatnya terlalu kecil, atau penjelasan tidak jelas.
5)      Tidak semua hal dapat didemontrasikan didalam kelas, misalnya alat yang sangat bessar atau yang jauh berada di kelas.
6)      Demontrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktifitas dimana siswa sendiri yang melakukan dan menjadikan aktivitas itu pengalaman yang berharga.
7)      Bila guru kurang dapat menggunakan alat-alat peraga yang dipakai maka akan menghambat jalannya pelajaran.
8)      Kadang-kadang tidak semua anak memperhatikan apa yang didemonstrasikan oleh guru.
3.      Tahap-Tahap Penerapan Metode Demonstrasi
Tahap-tahap dalam penerapan metode demonstrasi adalah:[6]
a.       Perencanaan
Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah :
1)      Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi berakhir.
2)      Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di laksanakan.
3)      Memperhitungkan waktu yang di butuhkan.
4)      Selama demonstrasi berlangsung guru harus intropeksi diri apakah :
1)      Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh siswa
2)      Apakah semua media yang di gunakan telah di tempatkan pada posisi yang baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas
3)      Siswa membuat catatan-catatan yang dianggap perlu
5)      Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik
6)      Melakukan uji coba demonstrasi
b.      Pelaksanaan
1)      Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
a)      Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b)      Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c)      Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2)      Langkah pelaksanaan demonstrasi.
a)      Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
b)      Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c)      Meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3)      Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

C.     Media  Audio Visual
1.      Pengertian Audio Visual
Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu”.[7]
Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “ media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi”. Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup dua jenis media yaitu audio dan visual.
Jika dilihat dari perkembangan media pendidikan, pada mulanya media hanya sebagai alat bantu guru. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan, produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan audio sehingga kita kenal adanya audio-visual . Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi audio-visual pada tahun 1940, istilah ini bermakna sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.
Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio- visual mempunyai sifat sebagai berikut:[8]
a)      Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
b)      Kemampuan untuk meningkatkan pengertian                             
c)      Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
d)      Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai
e)      Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).                       
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Pengertian lain media audio-visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan anatara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio-visual adalah: televise, video-VCD,sound dan film.



2.      Manfaat media pembelajaran Audio Visual
Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video). Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu :         
a)      Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti carakerja jantung ketika berdenyut;[9]
b)      Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c)      Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. 
d)      Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.     
e)      Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung; 
f)        Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g)      Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
3.      Kelebihan dan Kekurangan media pembelajaran audio visul
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Ada dua jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
a)      Kelebihan dan kekurangan film sebagai media audio visual gerak.
Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain:
1)        Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
2)        Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
3)        Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
4)        4) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
5)        Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
6)        Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.
7)        Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
b)      Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut:
1)      Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2)      Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3)      Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
4)      Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerakm[10]
a.       Kelebihan video
1)      Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
2)      Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
3)      Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
4)      Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
5)      Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.
6)      Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.
7)      Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya
b.      Kekurangan video
Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
1)      Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
2)      Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
3)      Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks
4)      Kelebihan dan kekurangan televisi sebagai media audio visual gerak
Kelebihan televisi:
1)      Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
2)      Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
3)      Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
4)      Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
5)      Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
6)      Menarik minat anak.
7)      Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam intervice training.
8)      Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah
Kekurangan-Kekurangan Televisi:
1)      Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2)      Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
3)      Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum disiarkan.
4)      Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5)      Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersifat pasif selama penayangan.[11]
Kelebihan dan kekurangan media audio visual diam
1.      Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam.
a)      Kelebihan film bingkai sebagai media pendidikan adalah:
1)      Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan  ke seluruh siswa secara serentak;
2)      Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu;
3)      Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas;
4)      Film bingkai berada di bawah kontrol guru;
5)      Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu;
6)      Penyimpanannya mudah (praktis);
7)      Dapat mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera;
8)      Mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya;
9)      Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV atau film;Program dibuat dalam waktu singkat.
b)      Kekurangan film bingkai suara adalah:
1)      Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila penyimpanannya kurang baik;
2)      Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still);
3)      Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap makagambar yang diproyeksikan kurang jelas;
4)      Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flannel pembuatan film bingkai jauh lebih mahal biayanya
Kelebihan dan kekurangan film rangkai[12]
1)      Kecepatan penyajian film rangkai bisa diatur
2)      Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai
3)      Ukuran gambar sudah pasti
4)      Penyimpanannya mudah
5)      Reproduksinya dalam jumlah besar relatif lebih mudah
6)      Dapat untuk belajar kelompok maupun individual
Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai. 
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Metode pembelajaran merupakan cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas, mulai dari mempersiapkan perangkat  pembelajaran, media dan alat bantu, sampai alat evaluasi yang mengarah pada upaya pencapaian tujuan pembelajaran
Metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan memeragakan suatu proses kejadian, yang memerlukan keterampilan guru secara khusus, sehingga memerlukan kesiapan dan perancanaan yang matang serta memerlukan waktu yang lama.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

B.     Saran
1.      Dengan adanya makalah ini, diharapkan penulis maupun pembaca memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai metode pembelajaran demonstrasi dan media audio visual
2.      Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menjadi pemahaman dan dapat menjadi bahan acuan untuk tulisan-tulisan selanjutnya.
3.      Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca baik dalam permasalahan yang sama maupun tidak.


DAFTAR PUSTAKA

Subana Sunarti, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Budi. 2006)

Aminuddin, Rasyad. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.  (Jakarta: Bumi Aksara, 2002)

Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001)

Sanaky Hujair, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2010),

Arif Sadiman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996),

Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005),


[1] Subana Sunarti, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Budi. 2006) h. 87
[2] Subana Sunarti, Strategi Belajar Mengajar,  … h. 110
[3] Aminuddin, Rasyad. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.  (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) h. 8
[4] Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001) h. 83
[5] Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001) h. 85
[6] Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001) h. 86
[7] Sanaky Hujair, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2010),hlm.102
[8] Sanaky Hujair, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2010),hlm.103
[9] Arif Sadiman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hlm.95
[10] Arif Sadiman, Media Pembelajaran,  … hlm.97
[11] Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 150
[12] Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 151

No comments:

Post a Comment