BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Belajar merupakan proses
perubahan perilaku individu yang bersifat menetap dan merupakan hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi transaksional timbal balik antar siswa dengan guru, siswa dengan
siswa, siswa dengan sumber belajar, pada lingkungan belajar tertentu untuk
sasran tertentu.
Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka belajar harus efektif, yaitu menyenangkan dan bermakna. Karena
itu perlu dikembangkan pendekatan-pendekatan pembelajaran, model-model
pembelajaran dan metode-metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada peserta
didik secara optimal sehingga seluruh potensi peserta didik dapat digali
sehingga berguna dirinya, masyarakatnya dan bangsanya.
Dari berbagai macam metode mengajar yang ada, perlu diketahui
bahwa tidak ada satu metode pun yang
dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai
karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing.
Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun
situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang
lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan
yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil
dibawakan oleh guru lain. Oleh karena itu, pada makalah ini, kami akan
mengangkat salah satu metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Apakah pengertian metode
pembelajaran?
2.
Apakah pengertian dari
metode demonstrasi dan metode audio visual dalam pembelajaran?
3.
Bagaimanakah kelebihan dan
kekurangan dari metode demonstrasi dan media audio visual?
4.
Bagaimanakah tahap-tahap
penerapan dari metode demonstrasi dan media audio visual?
C.
Tujuan Pembahasan
Adapun pembahasan makalah ini adalah
bertujuan untuk
1.
Untuk memahami pengertian
metode pembelajaran
2.
Untuk memahami pengertian
metode demonstrasi dalam pembelajaran
3.
Untuk memahami kelebihan
dan kekurangan dari metode demonstrasi dan media audio visual
4.
Untuk mengetahui
tahap-tahap penerapan dari metode demonstrasi dan media audio visual
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode
Pembelajaran
Pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa yang dirancang untuk memprakarsai, menggiatkan, dan
mendukung kegiatan belajar siswa, yang secara implisit didalamnya ada kegiatan
memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Metode adalah suatu cara
untuk menyampaikan materi pelajaran yang sesuai dengan karakterisitik dari
materi pelajaran yang akan disampaikan sehingga siswa memiliki pengalaman
belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.[1]
Metode pembelajaran
merupakan cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas, mulai dari
mempersiapkan perangkat pembelajaran,
media dan alat bantu, sampai alat evaluasi yang mengarah pada upaya pencapaian
tujuan pembelajaran.
Oleh karenanya metode
dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting.
Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara
guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya
mungkin dapat di implementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
B.
Metode Demonstrasi
1.
Pengertian Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian dengan memeragakan suatu proses
kejadian, misalkan dalam pembelajaran tentang transportasi pada tumbuhan.[2]
Melalui demonstrasi akan lebih jelas dipahami siswa tentang pengertian difusi
dan osmosis, karena mereka melihat secara langsung perubahan warna dari dalam
bejana setelah ditetesi tinta hitam. Peragaan suatu proses dapat dilakukan oleh
sekelompok siswa. Metode ini dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih
konkrit, sehingga diharapkan siswa menjadi lebih mudah memahami.
Metode demonstrasi ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,
sehingga memerlukan kesiapan dan perancanaan yang matang serta memerlukan waktu
yang lama. Fasilitas seperti peralatan jika tersedia harus diusahakan
keberadaannnya dengan membuat mandiri. Untuk mengatasi hal tersebut guru dapat
bekerja sama dengan guru lain. Satu hal yang harus diingat oleh guru yang akan
melakukan demonstrasi, yaitu tempat melaksanakan harus cukup tinggi sehingga
proses harus dapat diamati oleh seluruh siswa.
Adapun pengertian demonstrasi menurut para ahli antara lain :[3]
a) Bahasa demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau
benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam
bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain ahli dalam
topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode ini biasanya berkenaan dengan
tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan, misalnya: proses mengerjakan
sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, untuk mengetahui atau
melihat kebenaran sesuatu.
b) Dengan demonstrasi sebagai metode belajar dimaksudkan bahwa
seorang pengajar atau pemimpin memperlihatkan suatu proses kepada seluruh
kelompok anak didiknya misalnya tentang cara kerjanya sebuah komputer
c) Roestiyah mengemukakan bahwa : Demonstrasi adalah cara mengajar
dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses,[4]
misalnya merebus air sampai mendidih pada suhu 1000 C, seluruh siswa dapat
melihat, mengamati, mungkin mendengar, mungkin meraba-raba dan merasakan proses
yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.
2.
Kelebihan dan Kekurangan
Metode Demonstrasi
a)
Kelebihan Metode
Pembelajaran Demokrasi
1)
Perhatian siswa dapat
dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar, sehingga siswa
dapat menangkap hal-hal yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan
pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal lain.
2)
Dapat mengurangi
kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan
keterangan guru karena siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil
pengamatannya.
3)
Bila siswa turut aktif
melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk
mengembangkan kecakapan dan keterampilan.
4)
Beberapa masalah yang
menimbulkan pertanyaan pada diri siswa akan dapat dijawab pada waktu mengamati
proses demonstrasi.
5)
Penggunaan metode
demonstrasi mampu mengurangi pengertian anak yang bersifat verbalistik
6)
Memberikan kesempatan siswa
untuk berfikir secara cermat dan kritis.
7)
Penggunaan metode
demonstrasi dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa mengenai
langkah-langkah atau prosedur penguasaan suatu keterampilan tanggan atau keterampilan
motorik tertentu[5]
b)
Kelemahan Metode
Demonstrasi
Metode demontrasi,
apabila diterapkan dalam pembelajaran, disamping terdapat sejumlah kebaikan,
terdapat pula kelemahan-kelemahannya, antara lain:
1)
Kurang efisien waktu
2)
Memerlukan fasilitas yang
tidak sedikit
3)
Bila guru kurang menguasai
materi maka ia akan memberikan keterangan yang berbelit-belit yang sulit
dipahami
4)
Demontrasi akan merupakan
metode yang tidak wajar bila alat yang didemontrasikan tidak dapat diamati
secara seksama oleh siswa. Misalnya: alatnya terlalu kecil, atau penjelasan
tidak jelas.
5)
Tidak semua hal dapat
didemontrasikan didalam kelas, misalnya alat yang sangat bessar atau yang jauh
berada di kelas.
6)
Demontrasi menjadi kurang
efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktifitas dimana siswa sendiri yang
melakukan dan menjadikan aktivitas itu pengalaman yang berharga.
7)
Bila guru kurang dapat
menggunakan alat-alat peraga yang dipakai maka akan menghambat jalannya
pelajaran.
8)
Kadang-kadang tidak semua
anak memperhatikan apa yang didemonstrasikan oleh guru.
3.
Tahap-Tahap
Penerapan Metode Demonstrasi
Tahap-tahap
dalam penerapan metode demonstrasi adalah:[6]
a. Perencanaan
Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan
ialah :
1)
Merumuskan tujuan yang baik
dari sudut kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah
metode demonstrasi berakhir.
2)
Menetapkan garis-garis
besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di laksanakan.
3)
Memperhitungkan waktu yang
di butuhkan.
4)
Selama demonstrasi
berlangsung guru harus intropeksi diri apakah :
1) Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh siswa
2) Apakah semua media yang di gunakan telah di tempatkan pada
posisi yang baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas
3) Siswa membuat catatan-catatan yang dianggap perlu
5)
Menetapkan rencana
penilaian terhadap kemampuan anak didik
6)
Melakukan uji coba
demonstrasi
b.
Pelaksanaan
1)
Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi
dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
a)
Mengatur tempat duduk yang
memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang
didemonstrasikan.
b)
Mengemukakan tujuan apa
yang harus dicapai oleh siswa.
c)
Mengemukakan tugas-tugas
apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat
hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2)
Langkah pelaksanaan
demonstrasi.
a)
Memulai demonstrasi dengan
kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui
pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk
tertarik memperhatikan demonstrasi.
b)
Menciptakan suasana yang
menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c)
Meyakinkan bahwa semua
siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d)
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang
dilihat dari proses demonstrasi itu.
3)
Langkah mengakhiri
demonstrasi
Apabila demonstrasi
selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan
tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan
proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan
apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan
tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama
tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
C.
Media Audio Visual
1.
Pengertian Audio Visual
Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu
kita mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi
“kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya
sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu”.[7]
Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education
Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “ media adalah
segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi”. Media
pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli,
ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak
jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana
sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural
sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Dari ketiga jenis
media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran, bahwasanya media
audio-visual adalah media yang mencakup dua jenis media yaitu audio dan visual.
Jika dilihat dari perkembangan media pendidikan, pada mulanya media hanya
sebagai alat bantu guru. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual
misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan
pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi
belajar siswa. Namun, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu
visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan,
produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar
pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi
dengan audio sehingga kita kenal adanya audio-visual . Konsep pengajaran visual
kemudian berkembang menjadi audio-visual pada tahun 1940, istilah ini bermakna
sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep
gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.
Sebagai media pembelajaran dalam pendidikan dan pengajaran, media audio-
visual mempunyai sifat sebagai berikut:[8]
a)
Kemampuan untuk
meningkatkan persepsi
b)
Kemampuan untuk
meningkatkan pengertian
c)
Kemampuan untuk
meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
d)
Kemampuan untuk memberikan
penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai
e)
Kemampuan untuk
meningkatkan retensi (ingatan).
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).Media
Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau
alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata
yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Pengertian lain media audio-visual adalah seperangkat alat
yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan anatara gambar
dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Alat-alat yang termasuk
dalam kategori media audio-visual adalah: televise, video-VCD,sound dan film.
2.
Manfaat media pembelajaran
Audio Visual
Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio-Visual (Film atau Video).
Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video)
yaitu :
a)
Film dan video dapat
melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca,
berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan
bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti
carakerja jantung ketika berdenyut;[9]
b)
Film dan video dapat
menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara
berulang-ulang jika dipandang perlu.
c)
Di samping mendorong dan
meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif
lainnya.
d)
Film dan video yang
mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam
kelompok siswa.
e)
Film dan video dapat
menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;
f)
Film dan video dapat
ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun
perorangan.
g)
Dengan kemampuan dan teknik
pengambilan gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan
waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
3.
Kelebihan dan Kekurangan
media pembelajaran audio visul
Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Ada dua
jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
a)
Kelebihan dan
kekurangan film sebagai media audio visual gerak.
Keuntungan atau manfaat film sebagai media
pengajaran antara lain:
1)
Film dapat menggambarkan
suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan
sebagainya.
2)
Dapat menimbulkan kesan
ruang dan waktu.
3)
Penggambarannya bersifat 3
dimensional.
4)
4) Suara yang dihasilkan
dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
5)
Dapat menyampaikan suara
seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
6)
Kalau film dan video
tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.
7)
Dapat menggambarkan teori
sain dan animasi.
b)
Kekurangan-kekurangan film
sebagai berikut:
1)
Film bersuara tidak dapat
diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar,
penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2)
Audien tidak akan dapat
mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3)
Apa yang telah lewat sulit
untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
4)
Biaya pembuatan dan peralatannya
cukup tinggi dan mahal.
Kelebihan
dan kekurangan video sebagai media audio visual gerakm[10]
a.
Kelebihan video
1)
Dapat menarik perhatian
untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
2)
Dengan alat perekam pita
video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari ahli-ahli/
spesialis.
3)
Demonstrasi yang sulit bisa
dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat
memusatkan perhatian dan penyajiannya.
4)
Menghemat waktu dan rekaman
dapat diputar berulang-ulang.
5)
Keras lemah suara dapat
diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.
6)
Guru bisa mengatur dimana
dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, artinya kontrol sepenuhnya
ditangan guru.
7)
Ruangan tidak perlu
digelapkan waktu menyajikannya
b.
Kekurangan video
Perhatian penonton sulit
dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
1)
Sifat komunikasinya yang
bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang
lain.
2)
Kurang mampu menampilkan
detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
3)
Memerlukan peralatan yang
mahal dan kompleks
4)
Kelebihan dan kekurangan
televisi sebagai media audio visual gerak
Kelebihan
televisi:
1)
Bersifat langsung dan
nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
2)
Memperluas tinjauan kelas,
melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
3)
Dapat menciptakan kembali
peristiwa masa lampau.
4)
Dapat mempertunjukkan
banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam.
5)
Banyak mempergunakan
sumber-sumber masyarakat.
6)
Menarik minat anak.
7)
Dapat melatih guru, baik
dalam pre-service maupun dalam intervice training.
8)
Masyarakat diajak
berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah
Kekurangan-Kekurangan
Televisi:
1)
Televisi hanya mampu
menyajikan komunikasi satu arah.
2)
Televisi pada saat
disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
3)
Guru tidak memiliki
kesempatan untuk merevisi tayangan TV sebelum disiarkan.
4)
Layar pesawat televisi
tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk
melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5)
Kekhawatiran muncul bahwa
siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersifat
pasif selama penayangan.[11]
Kelebihan
dan kekurangan media audio visual diam
1.
Kelebihan dan kekurangan
film bingkai sebagai media audio visual diam.
a)
Kelebihan film bingkai
sebagai media pendidikan adalah:
1)
Materi pelajaran yang sama
dapat disebarkan ke seluruh siswa secara
serentak;
2)
Perhatian anak-anak dapat
dipussatkan pada satu butir tertentu;
3)
Fungsi berfikir penonton
dirangsang dan dikembangkan secara bebas;
4)
Film bingkai berada di
bawah kontrol guru;
5)
Dapat dilakukan secara
klasikal maupun individu;
6)
Penyimpanannya mudah
(praktis);
7)
Dapat mengatasi
keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera;
8)
Mudah direvisi/diperbaiki,
baik visual maupun audionya;
9)
Relatif sederhana dan murah
dibandingkan dengan media TV atau film;Program dibuat dalam waktu singkat.
b)
Kekurangan film bingkai
suara adalah:
1)
Program film bingki yang
terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila
penyimpanannya kurang baik;
2)
Hanya mampu menyajikan
objek-objek secara diam (still);
3)
Penggunaan program slide
suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap makagambar yang
diproyeksikan kurang jelas;
4)
Dibangdingkan dengan
gambar, foto, bagan atau papan flannel pembuatan film bingkai jauh lebih mahal
biayanya
Kelebihan
dan kekurangan film rangkai[12]
1)
Kecepatan penyajian film
rangkai bisa diatur
2)
Film rangkai dapat
mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai
3)
Ukuran gambar sudah pasti
4)
Penyimpanannya mudah
5)
Reproduksinya dalam jumlah
besar relatif lebih mudah
6)
Dapat untuk belajar
kelompok maupun individual
Kelemahan
yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit
diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat
sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah
film bingkai ke film rangkai.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode pembelajaran
merupakan cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas, mulai dari
mempersiapkan perangkat pembelajaran,
media dan alat bantu, sampai alat evaluasi yang mengarah pada upaya pencapaian
tujuan pembelajaran
Metode demonstrasi
adalah cara penyajian dengan memeragakan suatu proses kejadian, yang memerlukan
keterampilan guru secara khusus, sehingga memerlukan kesiapan dan perancanaan
yang matang serta memerlukan waktu yang lama.
Media audio-visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat).Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu
audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi
belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan
pengetahuan, sikap, dan ide.
B.
Saran
1.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan
penulis maupun pembaca memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai metode
pembelajaran demonstrasi dan media audio visual
2.
Dengan adanya makalah ini,
diharapkan dapat menjadi pemahaman dan dapat menjadi bahan acuan untuk
tulisan-tulisan selanjutnya.
3.
Dengan adanya makalah ini,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca baik dalam permasalahan yang
sama maupun tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Subana Sunarti, Strategi
Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Budi. 2006)
Aminuddin, Rasyad. Metode
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2002)
Roestiyah N.K. Strategi
Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001)
Sanaky Hujair, Media
Pembelajaran, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2010),
Arif Sadiman, Media
Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996),
Fatah Syukur NC, Teknologi
Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005),
[1] Subana Sunarti, Strategi
Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Budi. 2006) h. 87
[2] Subana Sunarti, Strategi
Belajar Mengajar, … h. 110
[3] Aminuddin, Rasyad. Metode
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) h. 8
[4] Roestiyah N.K. Strategi
Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001) h. 83
[5] Roestiyah N.K. Strategi
Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001) h. 85
[6] Roestiyah N.K. Strategi
Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001) h. 86
[7] Sanaky Hujair, Media
Pembelajaran, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2010),hlm.102
[8] Sanaky Hujair, Media
Pembelajaran, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2010),hlm.103
[9] Arif Sadiman, Media
Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hlm.95
[10] Arif Sadiman, Media
Pembelajaran, … hlm.97
[11] Fatah Syukur NC, Teknologi
Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 150
[12] Fatah Syukur NC, Teknologi
Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 151
No comments:
Post a Comment