Tuesday, May 29, 2018

Makalah Langkah-langkah Metode Demonstrasi


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang.
Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki kompetensi tamatan sesuai jenjang sekolah, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan masyarakat yang cerda.[1]
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru.
Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu seperti halnya seorang guru di tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di laksanakan.  Tugas yang di laksanakan akan dianggap selesai apabila tujuan yang hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut harus merasa yakin bahwa jalan yang harus ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada peserta didiknya.
Adapun cara atau metode yang terbaik untuk diterapkan itu banyak sekali tergantung pada karakteristik peserta didik masing-masing, salah satunya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab kebutuhan belajarnya dengan usaha sendiri berdasarkan fakta dan data yang jelas dan benar yang diperolehnya dari demonstrasi.
Metode Demonstrasi ialah suatu upaya pembelajaran atau proses belajar dengan cara praktek menggunakan peragaan yang di tujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa lebih mudah dalam memahami dan mempraktekkan  apa yang telah diperolehnya dan dapat mengatasi suatu permasalahan yang terjadi sehubungan dengan yang sudah didemonstrasikan.
Kekurangan metode demonstrasi, diantaranya: 1) Demonstrasi akan menjadi metode yang kurang tepat apabila alat-alat yang dimonstrasikan tidak memadai atau tidak sesuai kebutuhan; 2) Demonstrasi menjadi kurang efektif apabila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan tidak dapat menjadikan aktivitas itu sebagai pengalaman yang berharga; 3) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
Oleh karenanya, di dalam makalah ini akan dibahas secara bersama mengenai langkah-langkah metode demonstrasi.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah : bagaimana langkah-langkah metode demonstrasi?

C.     Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah metode demonstrasi



BAB II
PEMBAHASAN

Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran
A.     Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan.[2]
1.      Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
2.      Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
3.      Lakukan uji coba demonstrasi.

B.     Tahap Pelaksanaan
Langkah pembukaan.
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya.[3]
1.        Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
2.        Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
3.        Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
Langkah pelaksanaan demonstrasi
1.      Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.[4]
2.      Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
3.      Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
4.      Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Dan juga dapat diakhiri dengan kegiatan diskusi. Dalam diskusi ini dapat diberikan atau diminta komentar, kritik, saran, atau penjelasan yang berhubungan dengan demonstrasi yang dilakukan. Diskusi ini penting, terutama jika demonstrasi dilakukan oleh siswa. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.[5]

C.     Tahan Penilaian atau Evaluasi
Kegiatan Penilaian atau Evaluasi dalam  pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar penerapan metode demonstrasi dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :
1.      Persiapkan alat-alat yang diperlukan.
2.      Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan.
3.      Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat.
4.      Guru mengulang kembali selangkah demi selangkah dan menjelaskan alasan alasan setiap langkah.
5.      Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan.[6]


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II dapat pemakalah simpulkan bahwa demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Metode demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan metode ekspositori. Kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Tetapi pada metode demonstrasi aktivitas siswa lebih banyak lagi dilibatkan. Dengan demikian, dominasi guru lebih berkurang lagi.

B.     Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai langkah  pembelajaran metode demonstrasi, semoga dapat bermanfaat bagi rekan sekalian. Kritik dan saran sangat pemakalah harapkan demi untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam,  (Jakarta, Kalam Mulia, 2005)

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar,  (Jakarta: Rineka cipta, 2008)

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983)


[1] Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983), hal. 94
[2] Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar,  (Jakarta: Rineka cipta, 2008), hal. 83
[3] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam,  (Jakarta, Kalam Mulia, 2005), hal. 245
[4] Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar,   ... hal. 85
[5] Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983), hal. 95
[6] Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar,   ... hal. 85

No comments:

Post a Comment