BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan
dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat,
perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun
bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun
perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat
kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki
perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi
(perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan
global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara
diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain
telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu
adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan
yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya
manajemen strategi. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer
mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor,
pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan
mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia,
bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan
yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar
(standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang
dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan
daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek
kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang
dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang
ting-gi dan pelayanan yang baik.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan strategi?
2.
Bagaimana tingkatan strategi dalam perusahaan?
3.
Apa yang dimaksud dengan strategi fungsional?
4.
Apa yang dimaksud dengan strategi bisnis?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi
2.
Untuk mengetahui tingkatan strategi dalam perusahaan
3.
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi
fungsional
4.
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan strategi bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Griffin
(2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi (Strategy is a
comprehensive plan for accomplsishing an organization’s goals) tidak hanya
sekedar mencapai, akan tetepi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan
keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut
menjalankan aktivitasnya.
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan
aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan
strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan
kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan
prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen
strategi. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti
dua sisi mata uang.
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi
menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu sistem satu kesatuan yang memiliki
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak
secara serentak kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan
Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi
organisasi.
Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional
dengan unsur-unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan
fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan
eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
B.
Tingkatan Strategi dalam Perusahaan
Perusahaan
Multibisnis
|
Unit Bisnis
Strategi 1
|
Unit Bisnis
Strategi 2
|
Unit Bisnis
Strategi 3
|
LITBANG
|
PABRIKASI
|
PEMASARAN
|
SDM
|
KEUANGAN
|
Tingkat Korporasi
Tingkat
Bisnis
Tingkat
Fungsional
Ada 3 jenis strategi
secara umum menurut Griffin (2000), yaitu strategi tingkat korporat, strategi
tingkat bisnis dan strategi tingkat fungsional.
1. Strategi Tingkat Korporasi
Berupaya
untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh korporasi.
2. Strategi Tingkat Bisnis
Strategi di
tngkat bisnis yang terkenal adalah strategi generik yang diperkenalkan oleh
Michael Porter. Porter beranggapan bahwa dengan menganalisa kekuatan-kekuatan
di dalam industri akan dapat diketahui industri mana yang kurang atau lebih
menguntungkan dari industi lainnya.
Analisis lima kekuatan Porter“Porter
five forces analysis” adalah suatu kerangka
kerja untuk analisis industri
dan pengembangan strategi
bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter
dari Sekolah Bisnis
Universitas Harvard pada tahun 1979.
Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan
strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar
dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
1.
Pelanggan
Pelanggan ialah
faktor utama mengapa sebuah bisnis di jalankan.Kekuatan tawar-menawar pembeli,
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi,
kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses
informasi, dan switching cost. Kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian,
semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan
membuat posisi pembeli semakin kuat.
2.
Persaingan
dalam bisnis yang sama
Dalam
persaingan dalam bisnis yang sama atau antara perusahaan dengan perusahaan
pesaing yang menjalankan bisnis yang sama ditentukan
oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar
industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi
yang diterapkan. Untuk mengatasi persaingan dalam industri, perusahaan harus
meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi, harga lebih terjangkau, melakukan
inovasi-inovasi baru terhadap produknya supaya masyarakat tidak mengalami
kejenuhan terhadap produk tersebut.
3.
Potensi
Pendatang baru
Potensi
pendatang baru adalah potensi masuknya pendatang baru dalam bisnis yang sama
yang akan menjadi pesaing baru bagi perusahaan.
yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara lain,
hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam
industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan
pemerintah dan switching cost. Kekuatan ini biasanya dipengaruhi besar
kecilnya hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri itu
contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan
,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas
merek dan masih banyak lagi. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk
, semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru.
4.
Pemasok
Faktor Input
Pemasok faktor input adalah faktor pemasok faktor
input yang di butuhkan dalam bisnis yang di jalankan dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi,
switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah. Daya tawar dari pemasok juga
digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja,
dan jasa (seperti keahlian) kepada perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan di
perusahaan, ketika ada beberapa pengganti. Pemasok dapat menolak untuk bekerja
sama dengan perusahaan.
5.
Perusahaan
Subtitusi
Perusahaan
substitusi adalah perusahaan perlu menyadari bahwa jika kondisi bisnis berubah,
maka pelanggan dapat beralih ke perusahaan subtitusi yang
ditentukan oleh harga produk subtitusi,switching cost, dan kualitas produk. Pembeli
cenderung untuk mengganti produk karena kinerja dari produk pengganti lebih
baik dan memiliki harga relatif murah. Jumlah produknya juga lebih gampang
ditemukan di pasar.
Perusahaan
untuk Produk Substitusi
|
Pemasok
untuk Faktor Input
|
Potensi
Pendatang Baru
|
Persaingan
dalam Bisnis yang Sama
|
Pelanggan
|
Dalam hal
ini, perusahaan dituntut untuk mengenali dan memahami lingkungan diatas,
kemudian menyusun strategi dan membuat perencanaan yang baik agar dapat mengantisipasi
lima kekuatan yang diterima oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat tetap
eksis di masa mendatang.
Ada dua
strategi yang biasanya dibuat di tingkat bisnis, yaitu :
1.
Strategi
Pemosisian (positioning strategy)
Strategi Pemosisian (positioning strategy) dilakukan
oleh perusahaan untuk memastikan dengan cara bagimana perusahaan dapat
memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan persaingan.
Menurut
Porter, ada 3 jenis strategi umum (generic strategy) yaitu :
a.
Strategi
Keunggulan Biaya. Ialah strategi di lakukan perusahaan jika perusahaan
memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya di bandingkan dengan biaya yang
di keluarkan oleh perusahaan pesaingnya. Untuk itu perusahaan bersangkutan akan
mencari sumber-sumber keunggulan biaya, seperti mencpai suatu skala ekonomi,
efisiensi dalam produksi, pemasaran dan operasi, menekan overhead sampei
minimum, memiliki akses bahan baku, dll.
b.
Strategi
Diferensiasi. Ialah strategi yang dolakukan oleh perusahaan untuk menjadi
berbeda dan unik di dalam industri bersama-sama dengan berbagai dimensi dan
aribut yang bernilai bagi buyer. Sumber-sumber differensiasi sangat bervariasi,
dapat berupa produk atau jasa yang berkualitas tinggi, pelayanan yang istimewa,
desain produk yang selalu up to date
dan inovatif, kemampuan teknologi, atau citra merek “brand image” yang positif.
c.
Strategi
Fokus. Ialah strategi ini di lakukan ketika perusahaan tidak dapat melakukan
strategi keunggulan biaya,sehingga lebih menfokuskan perhatian pada segmen
pasar yang kecil. Namun, sebenarnya strategi fokus pada differensiasi dan biaya
ini merupakan pisau bermata dua, dimana bila suatu perusahaan mampu menyediakan
produk berkualitas tinggi yang bernilai bagi buyer, maka akan terjadi
peningkatan permintaan yang akan meningkatkan skala ekonomis. Tercapaina skala
ekonomis akan membuat biaya per unit bisa lebih rendah. Untuk dapat berhasil di
dalam strategi fokus untuk kepemimpinan biaya dan diffrensiasi, suatu
organisasi harus memiliki komitmen yang tinggi pada kualitas produk dan
jasanya.
1.
Strategi Penyesuaian
(Adaptive Strategy)
Strategi penyesuaian dilakukan
perusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang paling sesuaiketika
perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi dilingkungan
bisnis yang sedang dijalankan.
Terdapat 4 jenis
strategi penyesuaian yaitu :
a)
Strategi
Defenders
Strategi ini
dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan perusahaan agar tetap bertahan
dalam bisnis yang dijalankan.
b)
Strategi
Prospektors
Strategi ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan secara lebih agresif.
c)
Strategi
Analyzer
Strategi ini
merupakan gabungan antara strategi deferens dan strategi prospector. Perusahaan
menjawab peluang peluang yang ada hanya terbatas pada beberapa peluang saja.
d)
Strategi
Reactors
Strategi ini
tidak memiliki strategi yang konsisten. Perusahaan yang melakukan strategi ini
cenderung bersifat reaktif dan menunggu peluang yang ada dan bagaimana
perusahaan lain menjawab peluang tersebut.
2.
Strategi
Tingkat Fungsional
Strategi
ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi langsung atau
derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan
pada jenis bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada pada tingkat
perusahaan maupun sector bisnis yang diprerdagangkan. Formulasi strategi
tingkat fungsional merupakan tahap yang paling kritis di dalam proses manajemen
strategi.
Peranan
manajer beralih dari “planningthe work” ke
“working the plan”, manajer dituntut untk menerjemahkan strategi menjadi
tindakan.
Ada 2 faktor
yang menentukan bagaimana strategi ditingkat fungsional.
a)
Kesamaan
pasar. Kesamaan asar terkait dengan tingkat persainggan yang sama antara kedua
perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan.
b)
Kesamaan
sumber. Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan dimana perusahaan
memiliki kesamaan dalam paktor mana mereka bersaing.
Strategi ditingkat fungsional sering kali dikenal
sebagai strategi aksi dan reaksi. Dimana jumlah perusahaan dan pesaingnya
disuatu bisanis relative sedikit. Akibat jumlah perusahaan pada suatu bisnis
sedikit, maka aksi dan reaksi dari persaingan antar perusahaan akan sangat
tampak agresif dan saling membalas satu sama lainnya.
Secara sederhana, penerjemahan strategi korporat dan
strategi bisnis ke strategi fungsional untuk diimplementasikan, harus disertai
kejelasan di dalam rencana jangka pendek (1 tahun), sebagai berikut :
a)
Sasaran
Tahunan
Sasarn
tahunan berguna sebagai dasar dalam pengalokasian sumber-sumber (resources),
membangun prioritas-prioritas organisasi, divisi dan departeme, memberikan
pemahaman yang lebih baik kepada tenaga operasional tentang peranan mereka
dalam misi perusahaan yang lebih luas, mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer,
dan alat untuk monitoring kemajuan
untuk mencapai sasaran jangka panjang.
b)
Kebijakan (Policies)
Kebijakan
merupakam acuan, metode, prosedur dan praktek administrasi yang dibuat untuk
menunjang dan mendorong pekerjaan mencpai tujuannya. Kebijakan memfasilitasi
pemecahan masalah dan memberikan acuan bagi implementasi strategi. Kebijakan
memberikan batasan, kendala dan limit pada tindakan-tindakan administratif yang
memberikan penghargaan atau sanksi, serta mengatur mana yang boleh atau tidak
boleh dikerjakan dalam pencapaian sasaran. Manual kebijakan merupakan pedoman
yang diperlikan manajer dan keryawan dalam berbuat dan bertindak.
c)
Formulasi
Strategi Fungsional
1)
Strategi
Marketing
Parameter yang sentral di dalam
strategi marketing terdiri dari :
a.
Targeting
b.
Positioning,
untuk memperlihatkan perbedaan produk/jasa perusahaan dari pesaing dan untuk
menunjukkan pemahaman terhadap keinginan dan harapan palanggan.
c.
Segmentation,
untuk membantu memfokuskan pemasaran pada target pasar.
d.
Perencanaan
dan pengembangan
e.
Marketing
mix 4P
2)
Strategi
finance
Permodalan,
menyangkut struktur permodalan, ROI dan analisa skenario (resesi, normal atau
booming). Proyeksi laporan keuangan, untuk mengetahui dampak dari setiap
rencana dan keputusan, anggaran keuangan.
3)
Strategi
Research and Development (R&D)
Pertama,
strategi sebagai pionir, dimana harus melakukan riset-riset dasar, terapan dan
pengembangan yang mahal dan berisiko gagal.
Kedua,
strategi sebagai iminator, yang akan membuat produk tiruan secara inovatif dari
produk-produk yang telah berhasil di pasaran. Ini mengurangi resiko dan biaya
awal namun membutuhkan tenaga terampil dan pemasaran.
Ketiga,
strategi “low cost producer”, yaitu memproduksi produk/jasa yang lebih murah
dari yang beredar di pasaran, dengan memproduksi secara massal.
4)
Strategi
Compuer Information Sstem (CIS)
Penurunan
biaya pemasaran dengan “online orders”,
komunikasi langsung antara pemasok, pabrik, tenaga pemasaran dan konsumen
melalui e-commerce,virtual
organization, memungkinkan karyawan bekerja di rumah, pemecahan masalah
pelanggan, computer based research selama 24 jam tiap hari, electronic Data
Interchange (EDI) digunakan untuk hubungan dan penanganan dokumen-dokumen bank,
bea cukai, perusahaan pengangkutan,dll,.
C.
Strategi Fungsional
Strategi fungsional adalah pendekatan area fungsional yang diperlukan untuk
mencapai perusahaan dan tujuan bisnis unit dan strategi dengan memaksimalkan produktivitas
sumber daya. Hal ini berkaitan dengan pengembangan dan memelihara kompetensi khas
untuk memberikan perusahaan atau unit bisnis dengan keunggulan kompetitif. Sama
seperti sebuah perusahaan multi divisional memiliki beberapa unit bisnis,
masing-masing dengan strategi bisnis sendiri, masing-masing unit bisnis telah
menetapkan departemen sendiri yang masing-masing dengan Strategi fungsional sendiri.
Orientasi strategi fungsional ditentukan oleh strategi unit usaha induknya.
Sebagai contoh, sebuah unit bisnis mengikuti strategi kompetitif diferensiasi dengan
kualitas tinggi memerlukan strategi fungsional manufaktur yang menekankan jaminan
kualitas yang tinggi, proses lebih mudah, volume produksi tinggi; strategi fungsional
sumber daya manusia yang menekankan perekrutan dan pelatihan yang sangat terampil,
tapi mahal, tenaga kerja; dan pemasaran Strategi fungsional yang menekankan saluran
distribusi "menarik," menggunakan iklan untuk meningkatkan permintaan
konsumen, lebih dari "mendorong," menggunakan tunjangan promosi untuk
pengecer. Jika unit bisnis yang mengikuti strategi bersaing murah, namun, yang
berbeda dari strategi fungsional akan diperlukan untuk mendukung strategi
bisnis. Sama seperti strategi kompetitif mungkin perlu bervariasi dari satu wilayah
di dunia yang lain, strategi fungsional mungkin perlu bervariasi dari daerah ke
daerah. Ketika Mr Donut diperluas ke Jepang, misalnya, itu harus donat pasar bukan
sebagai sarapan, tetapi sebagai makanan ringan. Karena Jepang tidak sarapan kopi
dan donat, mereka lebih suka makan donat di sore hari atau malam. Restoran Mr. Donut
dengan demikian terletak dekat stasiun kereta api dan supermarket. Semua tanda-tanda
dalam bahasa Inggris untuk menarik kepentingan Barat dari Jepang.
D.
Strategi Bisnis
1.
Pengertian Strategi Bisnis
Strategi Bisnis (Strategi Persaingan)
berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus pada
peningkatan posisi bersaing. Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan
garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam
sebuah industri dan khususnya cara
perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing.
Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan
pada peningkatan dari posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam
industri yang spesifik atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis
tersebut.
Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah
dokumen yang jelas mengartikulasikan arah bisnis akan mengejar dan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis
standar, hasil strategi bisnis dari tujuan dibentuk untuk mendukung misi lain
dari bisnis. Sebuah strategi bisnis yang khas dikembangkan dalam tiga langkah:
analisis, integrasi dan implementasi.
2.
Kebijakan Strategi Bisnis
Kebijaksanaan adalah merupakan ketentuan yang
telah disepakati pihak terkait yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk
dijadikan pedoman dan pegangan bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah dan
masyarakat, agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai
sasaran, tujuan, misi dan visi.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan
yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah
aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki
taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan
ke dua kata tersebut.
Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan
keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".
Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk
kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang
berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan tenis),
catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi, dll.
Implementasi dan Kontrol Strategi, Kebijakan,
dan Taktik
1.
Agar supaya strategi, kebijakan dan taktik berhasil dilaksanakan perlu
struktur organisasi yang sesuai, sumberdaya manusia yang memadai, imbalan yang
cukup serta budaya organisasi yang
menunjang.
2.
Pengawasan strategi, kebijakan dan taktik organisasi perlu dilakukan agar segala
penyimpangan dapat diperbaiki.
3.
Pengawasan memerlukan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Strategi
sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi (Strategy is a comprehensive plan for
accomplsishing an organization’s goals) tidak hanya sekedar mencapai, akan
tetepi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan
organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya.
Strategi
ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi langsung atau
derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan
pada jenis bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada pada tingkat
perusahaan maupun sector bisnis yang diprerdagangkan. Formulasi strategi
tingkat fungsional merupakan tahap yang paling kritis di dalam proses manajemen
strategi.
Strategi Bisnis (Strategi Persaingan) berlangsung pada tingkat unit bisnis
atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing. Strategi bisnis
adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah
perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan
bersaing.
Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan dari
posisi kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industri yang spesifik
atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.
B.
Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai strategi fungsional dan bisnis,
semoga dapat bermanfaat bagi rekan sekalian. Kritik dan saran sangat pemakalah
harapkan demi untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nilasari, Senja. 2014. Manajemen strategi itu gampang. Jakarta: Dunia
Cerdas.
Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Robbins. Stepen P. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarat : PT Indeks
Amirullah & Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta :
Graha Ilmu
DAFTAR ISI
Halaman Depan...................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah......................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan .......................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi........................................................................ 3
B.
Tingkatan Strategi Dalam Perusahaan............................................ 4
C.
Strategi Fungsional........................................................................ 11
D.
Strategi Bisnis............................................................................... 12
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................. 14
B.
Saran.......................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA
iii
|
MAKALAH
MANAJEMEN
STRATEGI
Strategi
Fungsional dan Bisnis
Disusun Oleh
Riska Melda Sari
NPM. 16040053
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warrohmatullahi Wabarrokatuh
Puji syukur atas
kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan kesehatan
kepada kita semua sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Walaupun hasilnya
masih jauh dari apa yang menjadi harapan. Kesalahan yang terdapat didalam
makalah ini jelas ada. Namun, bukanlah kesalahan yang disengaja melainkan
karena kekhilafan dan kelupaan dari semua kelemahan, kiranya dapat dimaklumi.
Terima kasih
kepada teman-teman atas kerja sama yang telah memberikan banyak saran sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Demikian, semoga dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Warrohmatullahi Wabarrokatuh
Bengkulu, Maret
2018
Pemakalah
ii
|
No comments:
Post a Comment