Sunday, April 15, 2018

Kepemimpinan Organisasi


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan. Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, terutama dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini selalu dititik beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi­-fungsi manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan efisien.
Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan pimpinan yang memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang bawahannya, Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi hanya akan berkembang dan maju apabila cepat tanggap terhadap perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa depan dituntut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang diperlukan.



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2.      Mengapa penting kepemimpinan dalam organisasi?
3.      Apa saja tipe-tipe kepemimpinan dalam organisasi?
4.      Apa saja fungsi kepemimpinan dalam organisasi?

C.     Tujuan Pembahasan
Adpaun tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk :
1.      Mengetahui pengertian kepemimpinan
2.      Memahami pentingnya kepemimpinan dalam organisasi
3.      Dapat mengetahui tipe-tipe kepemimpinan.
4.      Mengetahui fungsi kepemimpinan  dalam  organisai


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kepemimpinan dalam Organisasi
Kepemimpinan berasal dari bahasa inggris yaitu leadership. Menurut Tikno Lensufie, Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu tentang kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni memimpin, ciri kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan. Kepemimpinan bukan berarti memimpin orang untuk sesaat (insidental) seperti memimpin upacara bendera, memimpin paduan suara dan sebagainya. Tapi kepemimpinan lebih kepada seseorang yang memimpin suatu organisasi atau institusi.
Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik.[1]
Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang organisasi dan   manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan.  Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.[2]
Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau kata benda. Sementara itu, kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

B.     Pentingnya Kepemimpinan dalam Sebuah Organisasi
Dalam sebuah bisnis untuk menjadi sukses, memerlukan manajemen yang baik yang hanya dapat disampaikan oleh manajer berpengalaman yang baik. Namun, dalam dunia yang penuh persaingan pada saat ini, keterampilan manajemen dasar tidak cukup untuk meraih sebuah keberhasilan, diperlukan lebih dari hal tersebut.
Oleh karena itu diperlukan Leadership Skill. Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Sering kali, manajer disalahpahami untuk menjadi pemimpin yang, sebenarnya, adalah tidak benar. Seorang pemimpin dapat merupakan manajer, sedangkan tidak semua manajer memiliki jiwa pemimpin. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.[3]

C.     Tipe Kepemimpinan dalam Organisais
1.      Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang di perolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2.      Tipe Kepemimpinan Paternalistis
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
a)      mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.
b)      mereka bersikap terlalu melindungi.
c)      mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
d)      mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif.
e)      mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri,
f)        selalu bersikap maha tahu dan maha benar.[4]
3.      Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
a)      lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana.
b)      menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
c)      sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan.
d)      menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya.
e)      tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya.
f)        komunikasi hanya berlangsung searah.
4.      Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
a)      mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi.
b)      pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal.
c)      berambisi untuk merajai situasi.
d)      setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri.
e)      bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan.
f)        semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi.
g)      adanya sikap eksklusivisme.
h)      selalu ingin berkuasa secara absolute.
i)        sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku.
j)        pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
5.      Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.[5]
6.      Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7.      Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administrator-administrator yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
8.      Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.[6]

D.    Fungsi Pemimpin dalam Organisasi
Tugas pokok seorang pemimpin pada dasarnya adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus  memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin dalam sebuah organisasi meliputi: pengambilan keputusan, menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Fungsi Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu fungsi pemimpin dalam manajemen adalah mengambil keputusan secara efektif. Keberadaan sumber-sumber, biaya, bahan, keahlian, tenaga, pengetahuan, waktu dan ruang sangat terbatas, oleh karena itu timbulah pengambilan keputusan. Fungsi kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:
1.      Fungsi yang berkaitan dengan tugas yang disebut fungsi pemecahan masalah
2.      Fungsi pemeliharaan kelompok yang disebut fungsi sosial
Langkah pengambilan keputusan bervariasi, meskipun demikian secara umum meliputi [7]
a)      Merumuskan masalah
b)      Merumuskan hasil yang diharapkan
c)      Mengembangkan pilihan penyelesaian
d)      Mengetahui apa yang harus dilaksnakan setelah keputusan diambil.
Di bawah ini merupakan beberapa contoh pemimpin dalam berorganisasi :
Contoh Pada Prilaku Individu
Ketika sedang mengikuti perkuliahan softskill, dosen ingin menjelaskan materinya dengan menggunakan OHP, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk membantu mempersiapkan OHP dan mematikan sebagian lampu yang menyala agar materi yang berada di OHP dapat terlihat jelas dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.
Contoh Pada Kelompok atau Interpersonal
Kelompok di dalam universitas yang terdiri dari dosen, mahasiswa, karyawan dan pemimpin kampus harus dapat saling bekerja sama untuk mewujudkan tujuan organisasi. Organisasi akan cepat mencapai tujuanya apa bila ada keterpaduan antara tujuan kelompok tersebut dengan tujuan organisasi.
Keterpaduan dalam kerjasama antara kelompok dalam organisasi tidak mungkin didapatkan apabila tidak ada keterpaduan individu-individu dalam sebuah kelompok. Tidak hanya ketepaduan antara individu dalam kelompok tersebut, tetapi harus ada komitmen yang sama antar anggota kelompok. Contoh Kasus : Masalah pemukulan yang dilakukan oleh dosen (seorang individu bagian dari kelompok dosen) terhadap seorang mahasiswa (Seorang individu yang merupakan bagian dari kelompok mahasiswa). Ini disebut juga konflik antar individu yang ada dalam sebuah organisasi. Menurut Kast (2000), konflik antar individu dalam organisasi disebabkan oleh perbedaan peranan dan kepribadian. Jelas bahwa antara dosen dan mahasiswa mempunyai peran yang berbeda. Dosen mempunyai peranan untuk mengajar dan mendidik mahasiswa, sedangkan mahasiswa mempunyai peranan untuk menghargai dosen dan partisipatif aktif dalam perkulihan. Perbedaan peranan tersebut memang sudah diatur oleh organisasi agar spesialisasi dalam sebuah kelompok dapat membantu untuk melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien. Maka dari itu setiap individu harus mengetahui dan belajar apa itu Arti Penting Kepemimpinan Dalam Berorganisasi, agar suatu saat nanti setelah kita terjun di dunia organisasi kita dapat menyatukan perbedaan dari setiap individu yang ada menjadi kesatuan yang utuh dalam berorganisasi.




BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Organisasi sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Setiap organisasi dituntut selalu peka terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa organisasi berinteraksi.
Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok juga merupakan sarana pencapaian tujuan. Pemimpin dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok.

B.     Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi “Kepemimpinan dalam Organisasi” yang kami bahas dalam makalah ini, semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua, kami mohon maaf atas banyaknya kekurangan karena terbatasnya referensi yang kami peroleh. Sekiranya para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kami. Sekian penutup dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, kami ucapkan terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA

Khaerul Umam, Manajemen Organisasi,(Pustaka Setia, Bandung: 2012)

Rifa’i, Muhammad, dan Fadhli, Muhammad, Manajemen Organisasi, (Bandung, Cita Pustaka, 2013)

Mesiono, Manajemen Organisasi (Citapustaka, Bandung: 2010)

Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, (Citapustaka, Bandung: 2011)


MAKALAH
MANAJEMEN ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN ISLAM
“Kepemimpinan Organisasi“




 















Disusun oleh:
Santi Purnama Sari
NIM. 1611330044





Dosen Pengampuh:
Nurul Hidayati, M.S.I





PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
(IAIN BENGKULU)
2018

KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk, rahmat, nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas  mengenai “Kepemimpinan Organisasi”

Penulis menyadari masih ada kekurangan dan kesalahan pada makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sebagai bahan untuk memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang dari pembaca.

Mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi harapan atau sesuai dengan keinginan kita bersama, semoga hal-hal yang menjadi pertanyaan selama ini dapat terjawab dan mendapatkan pengetahuan yang baru serta bermanfaat.

                                                                                             

Bengkulu,    April 2018

Penulis





ii
 

 

DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................        .i
Kata Pengantar......................................................................................        ii
Daftar Isi................................................................................................        iii

Bab I Pendahuluan.................................................................................        1         
A.     Latar Belakang..............................................................................        1
B.     Rumusan Masalah.........................................................................       
C.     Tujuan Pembahasan......................................................................                   

Bab II Pembahasan................................................................................        3
A.     Pengertian Kepemimpinan ............................................................        3
B.     Pentingnya Kepemimpinan Dalam Organisasi.................................        4
C.     Tipe-Tipe Kepemimpinan..............................................................        4
D.     Fungsi Kepemimpinan  Dalam  Organisai ......................................        7

Bab III Penutup......................................................................................        10
A.     Kesimpulan...................................................................................        10
B.     Saran............................................................................................        10

DAFTAR PUSTAKA



iii
 
 



[1] Khaerul Umam, Manajemen Organisasi,(Pustaka Setia, Bandung: 2012) hal,122
[2] Rifa’i, Muhammad, dan Fadhli, Muhammad, Manajemen Organisasi, (Bandung, Cita Pustaka, 2013) h. 89
[3] Khaerul Umam, Manajemen Organisasi,(Pustaka Setia, Bandung: 2012) hal,125
[4] Rifa’i, Muhammad, dan Fadhli, Muhammad, Manajemen Organisasi, (Bandung, Cita Pustaka, 2013) h. 91
[5] Mesiono, Manajemen Organisasi (Citapustaka, Bandung: 2010) hal. 65
[6] Mesiono, Manajemen Organisasi (Citapustaka, Bandung: 2010) hal. 67
[7] Mesiono, Manajemen Organisasi (Citapustaka, Bandung: 2010) hal. 68

No comments:

Post a Comment