Saturday, April 28, 2018

Makalah Rasio Solvabilitas


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan (neraca,  laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17). Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat tingkat pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio financial sebaiknya didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan rasio solvabilitas?
2.      Apa tujuan dan manfaat rasio solvabilitas?
3.      Apa saja jenis-jenis rasio solvabilitas?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian rasio solvabilitas
2.      Memahami manfaat dan tujuan rasio solvabilitas
3.      Memahami jenis rasio solvabilitas


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).[1]   
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Rasio ini merupakan ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Baik kewajiban jangka pendek maupu jangka panjang jika perusahaan dibubarkan, atau dilikuidasi.
Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas yang tinggi memiliki resiko kerugian yang lebih besar daripada perusahaan dengan rasio solvabilitas yang rendah.

B.     Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabillitas  
Menurut Kasmir ada 8 tujuan perusahaan dengan menggunakan rasio solvabillitas, yaitu:[2] 
1.      Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor). 
2.      Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga) 
3.      Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal.  
4.      Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. 
5.      Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva. 
6.      Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiao rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. 
7.      Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.  
8.      Tujuan lainnya.  
Sementara itu, manfaat rasio solvabilitas terdapat 8 manfaat, yaitu :  
1.      Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya. 
2.      Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap ( seperti angsuran pinjaman termasuk bunga) 
3.      Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal. 
4.      Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. 
5.      Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. 
6.      Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. 
7.      Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri. 
8.      Manfaat lainnya. 

Biasanya penggunaan rasio solvabilitas atau leverage disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Artinya perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio solvabilitas yang ada. Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis rasio yang dimiliki perusahaan, sedangkan sebagian artinya perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu untuk diketahui.  [3]
Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam rasio solvabilitas antara lain : 
1.      Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) 
Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.  
Rumus untuk mencari Debt Ratio dapat digunakan sebagai berikut : 
                              Total debt
Debt to asset ratio = --------------- x 100 % 
                              Total asset
2.      Debt to Equity Ratio  
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas sebagai berikut :[4] 
                                  Total hutang (Debt)
Debt to equity ratio = ------------------------ x 100 %
                                  Ekuitas (equity)

3.      Long Term Debt to Equity Ratio  
Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. 
Rumus untuk mencari long term debt to  equity ratio adalah dengan menggunakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, yaitu : 
                                                     Long term debt
Long term debt to equity ratio = -------------------------- x 100 %
                                                           equty




BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari bab pembahasan pada bab II dapat pemakalah simpulkan bahwa Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos keuangan (neraca,  laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Rasio Solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan utang. Artinya, seberapa besar beban utang yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

B.     Saran
Demikianlah pembahasn makalah kami, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Kritik dan saran sangat pemakalah harapkan demi untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Pemakalah menyarankan agar para pembaca menambah literatur-literatur lain yang berkenaan dengan Rasio Solvabilitas.

C.      
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 

Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, (PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

 


[1] Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2008) hal. 151
[2] Ibid....Kasmir. hal. 152
[3] Sawir, Agnes, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, (PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2009) hal. 14
[4] Syafri Harahap, Sofyan, Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2008) hal. 232

No comments:

Post a Comment