BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gaji merupakan sejumlah uang yang diberikan kepada seseorang baik itu
seorang pegawai atau karyawan sebagai imbalan jasa atas usaha atau kerja yang
telah dilakukannya terhadap perusahaan. Dalam memberikan gaji setiap perusahaan
memiliki sistem yang berbeda-beda. Di mana gaji yang diberikan kepada para
tenaga kerja juga berbeda sesuai dengan jabatan dan tingkat golongannya.
Sehingga bukanlah suatu hal yang mengherankan apabila suatu perusahaan
mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan gaji tenaga kerja tersebut. Hal
ini umumnya disebabkan karena adanya jumlah tenaga kerja yang sangat banyak dan
waktu yang digunakan untuk menghitung gaji sangatlah singkat yang biasanya
dilakukan diakhir bulan.
PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah salah satu perusahaan
distributor yang bergerak dibidang penjualan minuman ringan Teh Sosro dan Fruit
Tea yang mana pada akhir periode akuntansi (bulan) melakukan proses penggajian
kepada para karyawannya dan membuat laporan gaji sebagai pertanggung jawaban
kepada pimpinan perusahaan. Proses pencatatan dan perhitungan gaji yang
diterapkan oleh perusahaan masih bersifat manual sehingga menyebabkan proses
gaji sering terlambat. Oleh sebab itu perusahaan ini sebenarnya membutuhkan
suatu sistem perhitungan gaji yang cepat dan akurat sehingga proses kerja
bagian personalia dan kasir menjadi lebih efisien.
B.
Permasalahan dan
Batasan Masalah
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT. Surya Lagang Ostentasi Medan
adalah seringnya proses pembayaran gaji karyawan yang terlambat, hal ini
diakibatkan oleh penyusunan laporan penggajian masih manual sehingga lambat dan
tidak efisien, serta menyulitkan pihak keuangan yaitu bagian penggajian untuk
membayar gaji karyawan.
Karena keterbatasan waktu dan mengingat banyaknya permasalahan yang
dihadapi oleh perusahaan maka penulis melakukan pembatasan masalah. Adapun
batasan masalah ini adalah mengenai apa penyebab perusahaaan mengalami
keterlambatan dalam memberikan gaji karyawannya.
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah memberikan masukan kepada
perusahaan PT. Surya Lagang Ostentasi Medan sehingga membantu pihak perusahaan
untuk menyusun laporan penggajian menjadi cepat dan lebih efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian gaji, Profil
Perusahaaan, Struktur Organisasi
1.
Gaji dan Upah
Gaji merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai
jenjang jabatan seperti manajer. Penggajian dapat diartikan sebagai proses
pembayaran upah kepada seseorang atau individu untuk pengganti hasil kerja atau
jasa yang telah dilakukan. Jadi Sistem penggajian atau kepegawaian adalah
sistem yang mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian pelaporan kepegawaian.
(Mulyadi, 2001, 377).Sistem menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara
memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan dan
menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajamen. Pemrosesan harus
meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah dan
persyaratan-persyaratan kepegawaian lainnya. Pemrosesan penggajian merupakan
satu kegiatan yang peka terhadap hukuman denda maupun penjara jika pencatatan
yang dibuat tidak memadai.
Sistem yang efisien
diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dan perusahaan. Sering
sekali gaji dan upah dianggap mempunyai pengertian yang sama oleh kebanyakan
masyarakat. Anggapan ini terjadi mungkin disebabkan karena gaji dan upah
sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya. Pada
kenyataannya kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan.Perusahaan manufaktur,
pembayaran kepada karyawan biasanya dibagi menjadi 2 golongan yaitu gaji dan
upah. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan
upah dibayar berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang
dihasilkan oleh karyawan.
Menurut undang-undang
tenaga kerja no 13 tahun 2003, Bab 1, Pasal 1 berisikan Upah adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas
suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Menurut Dewan
Penelitian Pengupahan Nasional, memberikan definisi upah sebagai sebagai
berikut upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu kerja berfungsi sebagai suatu
jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan produktifitas yang
dinyatakan dalam nilai atau bentuk yang ditetapkan menurut suatu persetujuan
Undang-Undang dan peraturan yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja
antara pemberi kerja dengan penerima kerja.Selanjutnya pengertian gaji dan upah
menurut Hadi Purwono adalah sebagai berikut: Gaji (salary) biasanya
dikatakan upah (wages) yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, dan
tata usaha pegawai kantor atau manajer lainnya. Gaji umumnya tingkatnya lebih
tinggi dari pada pembayaran kepada pekerja upahan. Upah adalah pembayaran
kepada karyawan atau pekerja yang dibayar menurut lamanya jam kerja dan
diberikan kepada mereka yang biasanya tidak mempunyai jaminan untuk
dipekerjakan secara terus-menerus. (Hadi Purwono, 2003, 2).
Dari definisi Gaji
dan upah di atas maka dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan pengganti jasa
bagi tenaga-tenaga kerja dengan tugas yang sifatnya lebih konstan. Ditetapkan
melalui perhitungan masa yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan atau
tahunan.
Sedangkan upah adalah
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan berdasarkan jumlah
pekerjaan yang telah diselesaikan misalnya jumlah unit produksi.Dalam keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. 150 Tahun 2001 dan keputusan Menteri Keuangan tentang
PPh pasal 21 tahun 2003, ada dijelaskan mengenai tingkat upah yang diterima
karyawan.
2.
Sejarah Singkat
Perusahaan
PT. Surya Lagang
Ostentasi Medan adalah salah satu perusahaan distributor yang bergerak di
bidang penjualan minuman ringan Teh Sosro dan Fruit
Tea yang mana pada akhir periode akuntansi (bulan) melakukan proses
penggajian kepada para karyawannya dan membuat laporan gaji sebagai pertanggung
jawaban kepada pimpinan perusahaan. Perusahaan ini beralamat di Jalan KL. Yos
Sudarso Km 6.9 Medan.
Seperti pada
perusahaan dagang lainnya PT. Surya Lagang Ostentasi Medan juga adalah salah
satu perusahaan yang membeli dan menjual barang dagangnya dengan tujuan untuk
mencapai laba (profit) penjualan yang semaksimum mungkin. Oleh sebab itu
dalam melakukan kegiatan operasionalnya perusahaan ini juga mempunyai sistem
pembelian dan penjualan.
3.
Struktur Organisasi
Perusahaan
Setiap perusahaan
mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu
rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan
kelompok. Adapun struktur organisasi perusahaan dapat digambarkan sebagai
berikut:

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur
organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu,
dan individu dengan kelompok. Adapun struktur organisasi perusahaan dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Dewan Direksi :
Dewan direksi terdiri dari satu orang
direktur utama, tiga orang wakil direktur utama dan enam orang direktur.
a. Tugas utama dari direksi :
1) Menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam
mengelola perusahaan.
2) Memegang kekuasaan secara penuh dan
bertanggung jawab terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan.
3) Menentukan kebijakan yang dilaksanakan
perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan.
4) Tanggung jawab dari direksi adalah mengelola
usaha perseroan sesuai anggaran dasar. Pada tahun 2006 secara formal direksi
mengadakan tiga kali rapat direksi untuk mengevaluasi kinerja operasional dan
keuangan perseroan, serta meninjau strategi dan hal-hal penting
lainnya. Selain itu beberapa pertemuan informal juga dilaksanakan untuk
membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera.
2. Direktur Utama :
Tugas dari direktur utama adalah:
a) Mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan di bidang administrasi keuangan,kepegawaian dan
kesekretarian.
b) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
pengadaan dan peralatan perlengkapan.
c) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber
pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
d) Mengendalikan uang pendapatan, hasil
penagihan rekening penggunaan air dari langganan.
e) Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan
Dewan Direksi.
f)
Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum
bertanggung jawab kepada Dewan direksi.
g) Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
h) Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat
tertinggi (biasanya bekerja sama dengan MD atau CEO)
i)
Memimpin rapat umum, dalam hal; untuk
memastikan pelaksanaan tata tertib: keadilan dan kesempatan bagi semua untuk
berkontribusi secara tepat; mengarahkan diskusi kea rah consensus; menjelaskan
dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
j)
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam
hubungannya dengan dunia luar.
k) Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan
komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapai keselarasan dan
efektivitas.
l)
Mengambil keputusan sebagaimana di
delegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang
diputuskan dalam meeting-meeting BOD.
m) Menjalankan tanggung jawab dari direktur
perusahaan sesuai dengan standaretika dan hokum, sebagai refrensi dalam (apapun
standar dokumen kebijakan direktur yang mungkin anda gunakan)
3. Direktur :
Tugas dari seorang direktur adalah:
a) Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan
ditiap-tiap manajer untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan.
b) Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang
ada.
c) Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan
dari manajer secara periodik dan pertanggungjawabannya.
d) Mengadakan pengangkatan, mutasi dan
pemberhentian karyawan beserta gajinya.
e) Menetapkan kebijakan operasional perusahaan
untuk jangka pendek.
f)
Sebagai pimpinan dari perusahaan.
4. Direktur Keuangan:
Tugas dari seorang direktur keuangan adalah:
a) Direktur keuangan dapat membentuk organ
setingkat di bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan
Direksi.
b) Mengawasi Operasional mengenai keuangan
perusahaan.
c) Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian
keuangan
d) Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap
bagian yang ada dibawahnya
e) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada
mengenai bagian keuangan
f)
Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci
tentang keuangan
g) Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk
menjamin tidak adanya kebocoran dalam bagian keuangan.
5. Direktur Personalia :
Tugas dari seorang direktur personalia
adalah:
a) Mengembangkan system perencanaan personalia
dan pengendalian kebijakan pegawai.
b) Melaksanakan Kebutuhan administrasi dan
kepagawaian.
c) Membina pengembangan staff administrasi
6. Manager :
a) Tugas seorang manager adalah mengintegrasikan
berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya)
kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme
penyesuaian. Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas
adalah sebagai berikut:
1) Pengarahan (direction) yang mencakup
pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
2) Rancangan organisasi dan pekerjaan.
3) Seleksi, pelatihan, penilaian, dan
pengembangan.
4) Sistem komunikasi dan pengendalian.
5) Sistem reward.
7. Manager Personalia :
Tugas seorang manager personalia adalah:
a) Membuat pengorganisasian, perencanaan program
& pengendalian unit personalia.
b) Membuat flow process administrasi
seluruh kegiatan personalia.
c) Memproses & memprosedur rekrutmen
seperti searching, interview, test danselection.
d) Remuneration management : struktur dan skala gaji, basic sallary, allowance,
incentive dan overtime.
e) Sistem penilaian kinerja karyawan
f)
Seluruh perizinan ketenagakerjaan
g) Promosi, mutasi dan demosi serta PHK
h) Handling karyawan tetap, kontrak dan harian
serta PKL
i)
Perjalanan dinas dalam/luar negeri serta
fasilitasnya.
j)
Training dan evaluasi.
k) Medical, hospital, asuransi dan dana pensiun karyawan.
l)
Benefit dan fasilitas lainnya.
8. Manager Pemasaran :
Tugas seorang manager pemasaran adalah:
a) Menetapkan prosedur operasional Informasi
yang lebih efisien
b) Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara
berkala.
c) Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan
tugas sebagai kepala bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.
9. Manager Pabrik :
Tugas seorang manager pabrik adalah:
a) Berkaitan Kepada Direktur :
1) Bertanggung jawab kepada direktur perusahaan
langsung.
2) Melakukan konsultasi berkala supaya tercapai
keselarasan pelaksanaan tugas.
b) Berkaitan Dengan Produksi :
1) Bersama-sama dengan bagian lain untuk
mengantisipasi dan mengatasi berbagai persoalan produksi
2) Mengarahkan setiap bagian yang di tunjuk oleh
direktur perusahaan.
3) Bersama-sama dengan supervisor menangani
masalah pabrik.
4) Manajer pabrik membawahi PPC, produksi,
pembelian, dan gusang bahan buku.
10. ADM & Gudang :
Bagian ini akan mengecek semua administrasi
dan transaksi berhubungan dengan jalannya perusahaan. Bagian ini terdiri dari
CMT,Acounting, dan Kasir.
a) CMT bertugas untuk mengurus hal hal berkaitan
dengan pihak Outsourcing.
b) Accounting bertugas untuk melakukan
membukukan transaksi yang terjadi.
c) Kasir bertugas untuk membuat laporan
penerimaan dan pengeluaran uang harian.
11. Divisi regional :
Tugas seorang divisi regional
adalah:
a) Mengelola asset untuk menjalankan bisnis
secara benar sesuai arah perusahaan.
b) Menyepakati target kinerja dengan direksi.
c) Beroperasi sebagai badan usaha yang member
keuntungan kepada pemilik modal.
d) Menjalankan kebijakan dan prosedur baku yang
di tetapkan oleh Kantor Pusat.
e) Menciptakan dan Meningkatkan nilai tambah
perusahaan bagi pemilik modal, calom penanam modal dan pemangku kepentingan.
B.
Kasus
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT.
Surya Lagang Ostentasi Medan adalah seringnya proses pembayaran gaji karyawan
yang terlambat. Hal tersebut sering terjadi pada perusahaan, sehingga membuat
para karyawan merasa bingung dengan keadaaan ini. Hal tersebut membuat timbul
pemikiran karyawan bahwa perusahaaan sedang rugi atau mau bangkrut.
Biasanya perusahaan memberikan gaji kepada
karyawan akhir bulan, yaitu melalui staf keuangan. Jadi mereka ini yang
berurusan dengan gaji. Akan tetapi setiap keterlambatan pembayaran gaji mereka
selalu tidak mau ambil pusing. Apabila karyawan menanyakan kepada staf keuangan
maka mereka akan menjawab bahwa tugas mereka hanya membayar gaji.
Adapun sumber masalah
ini penulis mengetahui dari karyawan, dimana karwayan tersebut adalah teman
saya, dia bekerja sebagai karyawan biasa (buruh) dimana dia telah bekerja pada
PT. Surya Lagang Ostentasi selama 3 tahun.
Adapun permasalahan
yang dihadapi oleh PT. Surya Lagang Ostentasi Medan adalah seringnya proses
pembayaran gaji karyawan yang terlambat. Hal tersebut sering terjadi pada
perusahaan, sehingga membuat para karyawan merasa bingung dengan keadaaan ini.
Hal tersebut membuat timbul pemikiran karyawan bahwa perusahaaan sedang rugi
atau mau bangkrut.
Biasanya perusahaan
memberikan gaji kepada karyawan akhir bulan, yaitu melalui staf keuangan. Jadi mereka ini yang berurusan dengan gaji.
Akan tetapi setiap keterlambatan pembayaran gaji mereka selalu tidak mau ambil
pusing. Apabila karyawan menanyakan kepada staf keuangan maka mereka akan
menjawab bahwa tugas mereka hanya membayar gaji.
Intinya dari
permasalahan pada PT. Surya Lagang Ostentasi adalah seringnya proses pembayaran
gaji karyawan yang terlambat.
C.
Analisis
Setelah saya
mengetahui masalah ini, sebenarnya karyawan tidak mengetetahui bahwa sebenarnya
penyebab seringnya keterlambatan pembayaran gaji adalah Proses pencatatan dan
perhitungan gaji yang diterapkan oleh perusahaan masih bersifat manual sehingga
hal menyebabkan proses gaji sering
terlambat. Hak yang membuat pihak keuangan yaitu bagian penggajian untuk
membayar gaji karyawan sering terlambat membayar gaji.
Semua kesalahan
manajemen tersebut akan berdampak buruk bagi perusahaan baik itu dalam jangka
waktu pendek atau panjang. Berikut akibat-akibat yang mungkin diterima
perusahaan: kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan menurun
berkelanjutan, pekerja akan beralih dengan cepat saat ditawarkan pekerjaan
dengan tingkat upah lebih tinggi, pekerja sangat perhitungan pada perusahaan,
dan cenderung malas bekerja jika tidak sesuai dengan job description mereka, konflik
kecil internal akan menyulut kemarahan pekerja dan terjadi demonstrasi
besar-besaran, pekerja cenderung membolos kerja jika ada peluang, seperti yang
telah terjadi pihak penanam modal (Nike Internasional) akan memutuskan kontrak
kerja karena kualitas menurun, terjadi demo besar-besaran saat pekerja
menemukan NGO yang mampu menerima aspirasi mereka, pekerja merasa jalan
kekerasan lebih baik daripada duduk berdikusi dengan damai, efek jangka
panjangnya akan mempengaruhi kesan penanam modal asing di Indonesia, jika
kinerja Indonesia buruk maka penanam modal enggan menginvestasikan dana mereka.
Menurut saya kejadian
ini telah merugikan perusahaan terutama karyawan. Akibat permasalahan ini
kinerja dari karyawan juga akan terganggu, demikian juga produktivitas
perusahaan juga akan menurun.
Jadi sebaiknya
perusahaan harus menggunakan teknologi komputerisasi, walaupun perusahaan harus
mengeluarkan kas yang besar, akan tetapi hal itu menunjang proses pembayaran
gaji yang lancar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah dianalisa dan
dievaluasi keadaan perusahaan dan membandingkan dengan teori, maka pada bab ini
akan diambil kesimpulan dan saran yang mungkin berguna bagi pihak perusahaan.
Beberapa kesimpulan yang diambil oleh penulis adalah sebagai berikut:
1.
Sistem penggajian manual yang digunakan oleh PT. Surya Lagang Ostentasi
Medan kurang efektif, efisien dan akurat dalam hal perhitungan gaji dan
penyajian laporan gaji.
2.
Dengan menggunakan sistem komputerisasi penggajian, maka informasi
penggajian yang dihasilkan lebih lengkap, efisien, cepat dan tepat dibandingkan
sistem sebelumnya yang selalu mengalami keterlambatan di dalam menyajikan
informasi laporan penggajian.
3.
Dengan diterapkannya program komputer dalam penggajian , dapat
memberikan kemudahan dalam proses perhitungan gaji serta dapat mengetahui
laporan gaji secara cepat dan dapat diminta sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan.
B.
Saran
Adapun saran-saran
yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1.
Penulis menyarankan hendaknya setiap transaksi harus langsung direkam ke
dalam komputer, sehingga komputer dapat menyajikan informasi tentang laporan
penggajian pegawai secara akurat.
2.
Penulis menyarankan adanya pelatihan untuk pegawai yang menjalankan atau
menggunakan program sebelum diterapkannya sistem baru.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini fauzia,2010,” Manajemen Sumber Manusia”. Medan
Mangkunegara, AA, Ap., 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. PT. Refika
Aditama, Bandung
Mowen, JC. dan M. Minor, 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-lima. Alih Bahasa
: Lina Salim. Penerbit erlangga, Jakarta.
DAFTAR ISI
Halaman Depan...................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.............................................................................. 1
B. Masalah
dan Batasan Masalah ..................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Gaji, Profil Perusahaan dan Struktur
Organisasi............. 3
B.
Kasus........................................................................................... 11
C.
Analisis Kasus............................................................................... 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 13
B. Saran.......................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
|

MANAJEMEN PERKREDITAN
“Permasalahan Antara PT. Surya Lagang Ostentasi
dengan Karyawan”
![]() |
Disusun Oleh
Riska
Melda Sari
NPM.
16040053
Dosen Pengampu :
Iswidana utama Putra,
SE. MM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
DEHASEN BENGKULU


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarrokatuh
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan kesehatan kepada kita semua sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan. Kesalahan
yang terdapat di dalam makalah ini jelas ada. Namun, bukanlah kesalahan yang
disengaja melainkan karena kekhilafan dan kelupaan dari semua kelemahan,
kiranya dapat dimaklumi.
Terima kasih kepada teman-teman atas kerja sama yang telah memberikan
banyak saran sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Demikian,
semoga dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarrokatuh
Bengkulu, April 2018
Pemakalah
|
No comments:
Post a Comment