Thursday, March 14, 2019

Makalah Analisis Strategi dan Lingkungan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Organisasi hidup dalam suatu system yang selalu saling berhubungan dan mempengaruhi. Sehingga untuk mempertahankan eksistensinya tersebut, organisasi perlu mengenali dan menguasai berbagai informasi lingkungan strategiknya. Untuk mendapatkan strategi yang tepat dan valid, penyusunan rencana strategik sebagai bentuk action plan organisasi perlu didasarkan pada suatu analisis lingkungan strategik.
Tujuan kegiatan telaah lingkungan adalah untuk mengenali kekuatan dan kelemahan internal organisasi dan memahami peluang dan tantangan eksternal organisasi sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Disamping itu, dengan menggunakan informasi dari hasil telaah tersebut organisasi lebih berkemampuan untuk mengambil langkah-langkah dalam jangka panjang. LAN-RI (2004:95) menyebutkan beberapa manfaat dari telaah lingkungan strategik antara lain:
1.           Mendeteksi perubahan-perubahan dan peristiwa-peristiwa penting, khususnya berkaitan dengan bidang sosial, politik, ekonomi, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.           Mendefinisikan tantangan, peluang atau perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa penting tersebut diatas, terhadap organisasi.
3.           Memberikan informasi mengenaiorientasi masadepan kepada setiap jajaran pimpinan dan staf.
4.           Memberikan sinyal kepada seluruh jajaran tentang apa yang harus diperbuat terhadap organisasi, seperti: mempercepat atau memperlambat proses manajemen, melakukan interaksi dengan instansi lain, dan lainnya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2.      Apa yang dimaksud dengan strategi?
3.      Bagaimaa telaah analisis lingkungan strategi?
4.      Bagaimana telaah lingkungan dan strategi?

1.3. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2.      Apa yang dimaksud dengan strategi?
3.      Bagaimaa telaah analisis lingkungan strategi?
4.      Bagaimana telaah lingkungan dan strategi?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lingkungan
Salusu mengemukakan bahwa lingkungan adalah hal-hal yang mengelilingi dan mempengaruhi perkembangan organisasi. Sedangkan Wahyudi mengemukakan bahwa lingkungan adalah salah satu faktor penting untuk menunjang keberhasilan organisasi dalam persaingan.
Lingkungan organisasi terdiri dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi. Menurut Chuck Williams, lingkungan eksternal adalah semua kejadian diluar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan. Selain itu T. Hani Handoko, mengatakan bahwa lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur diluar perusahaan yang sebagian  besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer sementara James A.F. Stoner mendefinisikan lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang relevan  pada kegiatan organisasi itu. Lingkungan eksternal dibagi menjadi :
1.      Lingkungan eksternal mikro : pelanggan, pesaing, pemasok, pemerintah, lembaga keuangan.
2.      Lingkungan eksternal makro : keadaan ekonomi, teknologi, politik hukum, sosial budaya.
Selanjutnya Chuck Williams menambahkan lingkungan eksternal menjadi lingkungan yang berubah yaitu angka kecepatan dari perubahan lingkungan umum dan khusus perusahaan baik perubahan yang stabil maupun perubahan yang dinamis.
Lingkungan internal adalah kejadian dan kecenderungan dalam suatuu organisasi yang mempengaruhi manajemen, karyawan dan budaya organisasi.
2.2. Pengertian  Trategis
Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti “seni berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi, pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum, ada juga yang lebih khusus seperti yang dikemukakan dua orang pakar strategi, Hamel dan Prahalad (1995), yang mengangkat kompetensi inti sebagai hal yang penting. Mereka mendefinisikan strategi sebagai berikut: “strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan”
Sedangkan Miles dan Snow (1978) menggambarkan orientasi strategi sebagai suatu cara pengelompokkan pengambilan keputusan oleh sebuah tindakan manajerial atau proses manajerial (termasuk kapabilitas) dengan lingkungan Kemudian Ansoff (1965) mengatakan bahwa strategi itu adalah produk/lingkup pasar, keunggulan kompetitif, dan sinergi. Hofer dan Schendel (1978) menambahkan lagi unsur pertimbangan geografis, “strategi mencakup ruang lingkup, yang dapat diartikan dalam kesesuaian produk atau pasar sesuai dengan wilayah geografis.” Selain itu, disepakati juga pentingnya keunggulan kompetitif dan sinergi.

2.3. Analisa Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis dianalisa untuk mengetahui pengaruh-pengaruh kunci serta pemilihan strategi apa yang sesuai dengan tantangan yang datangnya dari lingkungan. Dalam menerapkan teknik manajemen strategik secara baik dan berhasil, perlu dilakukan beberapa langkah pokok yang harus dilakukan, Bryson mengetengahkan delapan langkah pokok tersebut sebagai berikut :
1.      Memprakarsai dan meminta persetujuan terhadap suatu proses manajemen atau perencanaan strategik.
2.      Mengidentifikasi mandat institusi atau organisasi.
3.      Memperjelas misi dan nilai-nilai institusi organisasi.
4.      Menilai lingkungan eksternal yang menyangkut peluang maupun ancaman yang ada
5.      Menilai lingkungan internal yang berhubungan dengan kekuatan yanng dimiliki institusi maupun kelemahan yang   ada.
6.      Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi menyangkut tujuan, cara, falsafah, lokasi, keakuratan waktu dan kelompok-kelompok yang memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian jika strategi baru dijalankan.
7.      Merumuskan strategi untuk mengolah atau menangani isu-isu yang ada
8.      Menciptakan suatu visi institusi atau organisasi yang efektif bagi masa depan.
Dari delapan langkah pokok tersebut, terlihat bahwa lingkungan eksternal dan internal merupakan langkah penting dalam melaksanakan manajemen strategis, hal ini juga dapat diterapkan untuk organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan dapat menganalisa dan mengkaji lingkungan strategisnya yang terdiri dari lingkungan eksternal dan internal untuk mencapai tujuannya
Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi-asumsi strategis dan mengujinya dengan visi dan misi organisasi untuk memperoleh faktor penentu keberhasilan.

2.4.Telaah Lingkungan Strategik
Berbagai informasi tentang masalah-masalah dalam lingkungan internal dan eksternal dari telaah lingkungan strategik diproses dengan cara pembobotan dan dirating menjadi suatu kesimpulan analisis. Kegiatan inilah yang disebut sebagai Telaah Lingkungan Internal (TLI) dan Telaah Lingkungan Eksternal (TLE), Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI), dan Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE).
Bryson (dalam LAN-RI, 2004:95-96) menyebutkan tiga langkah utama dalam telaah lingkungan strategik yaitu:
1.      Mengidentifikasi Sumber-sumber untuk Melakukan Scaanning
Langkah awal dalam telaah lingkunagan adalah melakukan identifikasi berbagai sumber untuk melakukan telaah lingkungan strategik. Sumber-sumber ini pada dasarnya dibagi menjadi tiga level, yaitu task environment, industry/ organization environment, serta macro environment. Lebih lanjut disebutkan bahwa task environment adalah sumber yang berkaitan dengan tugas-tugas (tugas pokok dan fungsi).Misalnya individu dalam organisasi, unit organisasi, kapasitas organisasi, serta struktur organisasi. Industry/ organization environment berkaitan dengan berbagai organisasi lain yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya baik organisasi public mau pun privat. Macro environment merupakan level yang paling luas. Level ini meliputi sektor sosial, politik, ekonomi serta ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dapat memberikan pengaruh terhadaporganisasi baik secara langsung mau pun tidak langsung. Dengan mengetahui keberadaan sumber-sumber  tersebut akan mempermudah langkah selanjutnya dari telaah lingkunga strategik yaitu scanning terhadap lingkungan internal dan eksternal.
2.      Melakukan Scanning terhadap Lingkungan Internal dan Eksternal
Sebelum suatu organisasi membuat rencana hari depan, organisasi itu harus menentukan di mana ia sekarang berada. Mekanisme yang digunakan untuk mengukur kondisi di dalam dan di luar organisasi, dilakukan dengan jalan menjawab  “di mana kita sekarang berada” hal itu merupakan penilaian internal dan eksternal organisasi. Inilah inti dari kegiatan scanning terhadap lingkungan internal dan eksternal. Penilaian internal dan eksternal adalah suatu telaah dan identifikasi tentang kondisi internal dan data eksternal, serta faktor yang mempengaruhi organisasi.
Hasil dari kegiatan ini adalah identifikasi berbagai kekuatan dan kelemahan organisasi yang merupakan hasil dari scanning lingkungan internal dan dari lingkungan eksternal akan diperoleh identifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi.
3.      Melakukan Analisis untuk Menilai Hasil Scanning
Tahap ketiga dari kegiatan telaah lingkungan strategik adalah melakukan analisis terhadap hasil scanning. Hasi dari kegiatan tahap ini adalah penilaian terhadap hasil scanning. Penialian biasnya difokuskan pada sisi input yang dibutuhkan dan output yang dikelarkan oelh instansi. Pada sisi input umumnya berupa antara lain: anggaran yang dipergunakan oleh instansi, jumlah pegawai, dan aspek lain. Sedangkan pada sisi output, umumnya berupa jumlah (dan jenis) produkatau jasa (barang atau pelayanan) yang dihasikan instansi (organisasi), jumlah pelanggan (yang harus dilayani), dan lainnya. Sementara dari lingkungan eksternal dapat dilakukan penentuan berbagai kejadian di luar instansi yang dapat memberikan pengaruh terhadap organisasi atau instansi. Secara umum, kejadian-kejadian tersebut  dapat digolongkan ke dalam kejadina yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah dan persaingan (LAN RI-2004: 96-97).
4.      Merumuskan Hasil Scanning untuk Keperluan Penentuan Action Plan
Di dalam kegiatan penyusunan Telaah Lingkungan Internal = PLI (SIE=Scanning Internal Environment) dan Telaah Lingkungan Eksternal = PLE (SEE = Scanning Eksternal Environment) serta Kesimpulan Analisis Faktor Internal = KAFI (IFAS = internal Factor Analysis Summary) dan Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal= KAFE (EFAS = Eksternal Factor Analysis Summary) harus berpedoman pada visi, misi, dan nilai-nilai yang telah disepakati sebelumnya dan berlaku di lingkungan organisasi yang bersangkutan.
Kesesuaian antara hasil scanning dengan visi, misi, dan nilai dalam organisasi merupakan dasar dalam pembuatan action plan yang dibuat sesuai dengan keberadaan organisasi.

2.5.Telaah Lingkungan Internal Dan Eksternal
Salah satu proses dalam manajemen strategik adalah penilaian lingkungan organisasi melalui proses analisis lingkungan organisasi. Yang dimaksudkan di sini meliputi kondisi, situasi, keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh di dalam dan di sekeliling organisasi berupa kekuatan internal, kelemahan internal, peluang eksternal dab tantangan eksternal.
1.      Lingkungan Internal meliputi:
a.       Kekuatan (Strength) adalah situasi dan kemampuan Internal yang bersifat positif yang memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan strategik dalam mencpai visi dan misi.
b.      Kelemahan Internal (Weakness) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat negatif, yang menghambat organisasi mencapai atau mampu melampaui pencapaian visi dan misi.
c.       Lingkungan Eksternal meliputi:
1)      Peluang (Opportunity) adalah situasi dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat positif, yang membantu organisasi mencapai atau mampu melampaui pencapaian visi dan misi.
2)      Tantangan/Ancaman (Threat) adalah faktor-faktor luar organisasi yang bersifat negatif, yang dapat mengakibatkan organisasi gagal dalam mencapai visi dan misi.
Analisis Lingkungan Strategik adalah Telaah Lingkungan Internal dan Telaah Eksternal Lingkungan yang dapat menghasilkan kesimpulan analisis faktor Internal dan kesimpulan faktor Eksternal.
2.      Telaah Lingkungan Internal (PLI)
PLI ini mencermati (scanning) kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal organisasi sendiri yang dapat dikelola manajemen meliputi antara lain:
a)      Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.
b)      Sistem organisasi dalam mencapai efektivitas organisasi termasuk efektivitas komunikasi internal.
c)      Sumber daya manusaia , sumber daya alam, tenaga terampil (skill) dalam tingkat pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya manusianya.
d)      Biaya operasional berikut sumber dananya.
Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proses kinerja/misi organisasi yang sudah ada, maupun yang secara potensial dapat muncul di lingkungan intenal organisasi seperti teknologi yang telah digunakan sampai saat ini.
3.      Telaah Lingkungan Eksternal (PLE)
PLE mencermati (scanning) peluang dan tantangan yang ada di lingkungan eksternal organisasi sendiri (tidak dapat dikelola manajemen) yang meliputi berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek.
a)      Task Environment, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi organisasi seperti: Klien, konsumen, stakholder, pesan pelanggan.
b)      Societal Environment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting seperi ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik, hukum, lingkungan hidup, ekologi, geografi.
c)      Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi kebanyakan organisasi, dan analisisnya paling sulit dilakukan, karena menyangkut ekonomi tingkat nasional. Misalnya, masalah keuangan negara, tingkat inflasi, suku bunga, dan sebagainya.
d)      Techological Environment, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan economic environment. Kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti perubahan teknologi ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
e)      Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan organisasi karena menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social attitude and values). Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan baru, terutama dalam pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus diperhatikan, dan adanya tuntutan akan peningkatan “quality of life” yang semakin gencar.
f)        Ecological Environment, merupakan hal yang sangat dianalisis,karena sangat tergantung pada kemampuan (maturity) lingkungan, belum ada suatu pembakuan yang telah disepakati bersama. Termasuk dalam ecologocal environment ini antara lain masalah polusi dan pencamaran lingkungan alam (fisik).
g)      Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan bidang kegiatan organisasi, misalnya kebijakan perpajakan moneter, perizinan, yang mempunyai dampak jangka panjang pada efektivitas organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi yang kegiatannya telah diatur oleh pemerintah (termasuk administrasi dan organisasi publik sebagai aparat pemerintahan), karena organisasi ini akan tergantung pada kehidupan politik pemerintah.
h)      Security Environment, terutama bagi Indonesia masa kini merupakan aspek yang perlu dipertimbangkan dengan teliti. Masalah keamanan sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan kelangsungan suatu organisasi, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Demikian juga pada bidang geografi dimana organisasi berada, serta pesaing yang memiliki kegiatan dan usaha yang sama dengan organisasi sendiri.
Dari kedua telaah ini dapat diperoleh gambaran menyeluruh tentang situasi dan kondisi organisasi dari berbagai aspek, internal dan eksternal dan dengan bertolak dari hasil telaah situasi situasi kondisi serta dikaitkan dengan visi, misi dan nilai-nilai, barulah dilakukan pembobotan/rating dalam bentuk kesimpulan analisis, baik internal maupun eksternal dan dikembangkan kearah suatu perencanaan strategik (Renstra) yang tepat. Kedua kegiatan tersebut, PLI dan PLE dilaksanakan secara serentak (simultaneously), karena keduanya merupakan “two faces of same coin” saling interdependensi dan komplementer.
Telaah lingkungan harus diteliti karena tantangan (ancaman) terhadap sebagian dari organisasi dapat saja merupakan peluang bagi bagian lain dari organisasi yang sama. Lingkungan eksternal yang dinamis sedapat mungkin direkayasa (dalam arti positif) sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan oleh organisasi secara positif. Secara ekteren “tantangan” direkayasa dan diubah menjadi “peluang”.
Selain Strength-Weaknesses-Opportunities-Threat (SWOT) Analysis, Critical Strategic Issues (CSI) Analysis, Benefit and Cost (BC) Analysis dan sebagainya, atau kombinasi dari dua atau lebih metode analisis.
Nilai-nilai yang berkembang di lingkungan internal organisasi yang “melekat” pada sumber-daya manusia harus diperhatikan, dipertimbangkan, dikembangkan berdasarkan budaya kerja yang selaras dengan rencan strategik organisasi, karena pada akhirnya sumber-daya manusia adalah pelaku penerapan rencana strategik. Untuk pengoperasian rencana strategik secara efektif dan efisien perlu diperhatikan dan disusun suatu teknik pengoperasian atau prosedur tetapnya. Apabila terjadi perubahan lingkungan internal maupun eksternal (dan perubahan ini pasti akan terjadi mengingat situasi dan kondisi di dunia yang mengglobal ini merupakan sesuatu yang dimanis, yang tak terelakkan), maka perlu dilakukan tinjau ulang (review) atas data lingkungan internal dan eksternal, serta melaksanakan kesimpulan analisis, baik internal maupun eksternal. Untuk itu rencana strategis harus disesuaikan (di-update).
Tinjau ulang ini harus dimulai dengan menetapkan kembali bidang usaha atau pelayanan yang akan disediakan organsasi (dapat terjadi bahwa bidang usaha masih tetap, tetapi disesuaikan dengan hasil tinjau ulang PLI, PLE, KAFI dan KAFE), serta wilayah pelayanan : local, regional, nasional, atau bahkan internasional. Hal ini penting untuk menetapkan dan mengembangkan perilaku serta strategi organisasi.
Pelaksanaan penyusunan PLI, PLE, KAFI dan KAFE serta pelaksanaan tinjau ulangnya, sebaiknya dilakukan oleh personal, tim atau kelompok kerja yang telah mendalami seluk beluk bidang kegiatan organisasi, model persaingan yang akan dihadapi (kalau ada) organisasinya.
Telaah lingkungan strategik sangan bermanfaat dalam pembuatan rencana strategik karena: Pertama, dapat mengetahui peluang-peluang spesifik yang ada dalam lingkungan organisasi. Hal ini perlu bagi manajemen tingkat atas (top management) untuk menetapkan keterampilan utama serta sumber daya yang dapat diterapkan pada peluang spesifik yang ada. Kedua, untuk mengingatkan ataupun memperingatkan organisasi akan adanya faktor atau unsure di lingkungan organisasi yang mungkin akan membahayakan organisasi di masa depan. Dengan “early-warning system” ini, organisasi dapat lebih proaktif dan efektif dalam mengambil langkah-langkah untuk mengubah kecenderungan lingkungan, internasional maupun eksternal, atau mengurangi dampak negative erhadap organisasi.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE) merupakan daftar prioritas daktor lingkungan, baik internal maupun eksternal, serta Dampaknya terhadap masa depan organisasi yang selanjutnya akan berpengaruh pada hubungan internal organisasi. Dalam kaitannya dengan penyusunan perencanaan strategik organisasi, KAFI dan KAFE dapat disebut sebagai “Inventarisasi Organisasi”
Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang sudah diidentifikasi pada tahap sebelumnya, kemudian masing-masing diberi bobot, rating, dan skor (nilai) untuk mengetahui prioritasnya. Bobot adalah kemunginan (probability) dampak dari faktor strategik organisasi terhadap keberhasilan organisasi masa kini dan masa depan. Bobot masing-masing faktor tersebut diberi nilai tinggi untuk yang penting (berdampak besar bagi kinerja organisasi) dan diberi nilai rendah untuk faktor strategik yang kurang penting (dampak terhadap kinerja organiasasi kecil). Total bobot adalah 100. Rating adalah respon manajemen organisasi terhadap faktor-faktor strategikinternal dan eksternal. Nilai rating berkisar antara 4,00 (paling menonjol – outstanding) sampai dengan 1,00 (paling tidak menonjol).
Hasil perkalian bobot dengan rating akan menghasilkan skor bobot (nilai) dari masing-masing faktor lingkungan (PLI-PLE) yang bersangkutan. Jumlah nilai yang didapat dari perkalian tersebut akan menentukan urutan prioritas dari faktor-faktor tersebut. Proses pemberian bobot dan rating maupun perolehan skor dan penentuan prioritas dari masing-masing faktor PLI dan PE hendaknya dilihat dalam suatu bentuk daftar urutan prioritas lingkungan strategik berupa KAFI dan KAFE.
KAFI dan KAFE ini harus mencantumkan semua kondisi atau keadaan selengkap-lengkapnya dan tidak dibenarkan untuk menghilangkan atau menghapuskan sekecil apapun data tentang kondisi yang berkaitan dengan visi dan misi serta nilai-nilai organisasi. Hal ini penting, karena hal yang kecil pada masa kini dapat saja menjadi hal yang besar pada masa depan. Hal ini juga mencengah agar organiasasi tidak menyususn suatu perencanaan strategik dengan dasar atau anggapan bahwa di masa depan tidak akan terjadi suatu situasi atau keadaan yang maha sulit.

3.2. Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai analisis strategi dan lingkungan, semoga dapat bermanfaat bagi rekan pembaca sekalian. Kritik dan saran sangat pemakalah harapkan demi untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA

Akdon, Manajemen Strateegik Untuk Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011.

Bryson, John M., Strategic Planning For Public and Nonprofit Organization, San Francisco: Jossey bass, 1998, Volt. 55.

Handoko, T. H, Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1999, hlm. 62.

Salusu, J, Pengambilan Keputusan Stratejik: untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit.  Grasindo, Jakarta, 2004,  hlm. 319.

Williams, C,  Manajemen (terjemahan), Jakarta: Salemba Empat, 2001,hlm. 51.

http://ekojaya73.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html, (Diakses pada : 19.31 WIB, 02/03/2015).



No comments:

Post a Comment