Saturday, December 24, 2022

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran PAI di MI/SD


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Penulisan
Pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Dengan masukkanya berbagai pengaruh kedalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah laku (behaviorsm), komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan seterusnya) masing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sini usaha usaha penataan timbul, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing yang mana masing-masing media menampilkan fungsi tertentu guna untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Agar sumber dan peran media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka media-media belajar itu perlu diklasifikasian menurut suatu metode tertentu dengan sifat dan fungsinya terhadap pembelajaran.
Makalah ini selanjutnya akan menjelaskan beberapa klasifikasi dari media pembelajaran, dan juga akan memaparkan contohnya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Bagaimana penjelasan mengenai media berdasarkan taksonomi Bretz?
2.      Bagaimana penjelasan mengenai media berdasarkan jenjang pengalaman?
3.      Bagaimana penjelasan mengenai media berdasarkabn kebutuhan pengguna?

C.    Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui mengenai media berdasarkan taksonomi Bretz
2.      Untuk mengetahui mengenai media berdasarkan jenjang pengalaman
3.      Untuk mengetahui mengenai media berdasarkabn kebutuhan pengguna




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Media Berdasarkan Taksonomi Bretz
1.      Pengertian Taksonomi
Taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.[1]
Adapun taksonomi dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari  setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan sub kategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan padatahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai “Taksonomi Bloom”.
2.      Taksonomi Media Pembelajaran
Association for Education and Communication Technology (AECT)  mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu prosespenyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.[2]   
Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan  teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan  interaksi antara guru dan siswa dalam  proses pendidikan dan pengajaran di  sekolah. [3]
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. [4] yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui saluran atau perantara tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses belajar mengajar pesan tersebut berupa materi ajar yang disampaikan oleh dosen/guru, sedang saluran atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi ajar adalah media pembelajaran atau disebut juga sebagai media instruksional.
Dengan masukkanya berbagai pengaruh kedalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah laku (behaviorsm), komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format (modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan seterusnya) masing-masing dengan ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sini usaha usaha penataan timbul, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya. Beberapa contoh usaha kearah taksonomi media tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
3.      Taksonomi menurut Rudy Bretz (Indra yang Terlibat)
Bretz  dalam Sadiman mengidentifikasikan ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Media visual sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu: gambar, garis, dan simbol, yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Di samping ciri tersebut, Bretz juga membedakan antara media siar (telecomunication) dan media rekam (recording), sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu: (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) media visual gerak, (4) media visual diam, (5) media semi gerak, (6) media audio, dan (7) media cetak. Secara lengkap dapai dilihat pada skema berikut ini. [5]

MEDIA TRANSMISI
SU-ARA
GAM-BAR
GARIS
SIM-BOL
GE-RAK
MEDIA
REKAMAN
AUDIO VISUAL GERAK

ü
ü
ü
ü
ü
Film/Suara
Televisi (TV)
ü
ü
ü
ü
ü
Pita Video, Film TV

ü
ü
ü
ü
ü
Holografi
Gambar/Suara
ü
ü
ü
ü
ü

AUDIO VISUAL DIAM
Slow-Scan TV
Time-Shared TV
ü
ü
ü
ü

TV Diam

ü
ü
ü
ü

Film Rangkai/Suara

ü
ü
ü
ü

Film Bingkai/Suara

ü
ü
ü
ü

Halaman/Suara

ü
ü
ü
ü

Buku Dengan Audio
AUDIO SEMI GERAK
Tulisan Jauh
ü

ü
ü
ü
Rekaman Tulisan Jauh

ü

ü
ü
ü
Audio Pointer
VISUAL GERAK


ü
ü
ü
ü
Film Bisu
VISUAL DIAM


ü
ü
ü

Halaman Cetak


ü
ü
ü

Film Rangkai


ü
ü
ü

Seri Gambar


ü
ü
ü

Microform


ü
ü
ü

Arsip Video
SEMI GERAK
Teleautograph


ü
ü
ü

AUDIO
Telepon Radio
ü




Cakram (piringan) Audio
Pita Audio
CETAK
Teletip



ü

Pia Berlubang
Gambar 2.1 (Taksonomi Media menurut Rudy Bretz)

Bila dilihat dari intensitasnya, maka indera yang paling banyak membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah indera pendengaran dan indera penglihatan. Kedua inderawi ini adakalanya bekerja sendiri-sendiri dan adakalanya bekerja bersama-sama. Media pembelajaran yang melibatkan indera pendengaran (telinga) saja kita sebut sebagai media audio; media yang melibatkan indera penglihatan (mata) saja kita sebut sebagai media visual;  dan media yang melibatkan keduanya dalam satu proses pembelajaran kita sebut sebagai media audio visual. Kemudian, bila dalam proses pembelajaran tersebut melibatkan banyak indera dalam arti tidak hanya telinga dan mata saja maka yang demikan itu kita namakan sebagai multimedia.
Dengan demikian, media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yakni sebagai audio media visual, media audio visual dan multimedia sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:
Indera yang Terlibat
Nama Media
Sifat
Pesan
Program
(Software)
Penyalur
(Hadware)
Peralatan proyeksi
Pen-dengaran
Media Audio
Audio verbal dan nonverbal
Program Radio
-    Siaran langsung
-    Siaran tunda (rekam)
Radio

Program Audio
Rekam:
-    Sajian bahan diskusi
-    Entertain (musik)
-    Narasi
-    Dongeng
-    Darama, Poetry
-    Pengemb. Kosakata
-    Belajar konsep
-    Model (meniru suara, Nada, dll.)
-    dan lain-lain.
Alat-alat Rekam:
-    Phonograph (Gramaphone)
-    Audio Tape:
·  Open reel tapes (rell-to-reel)
·  Cassete tapes
-    Compact Disc



Pengliha-tan
Media Visual
Visual-Verbal

Visual Nonverbal grafis
Tulisan Verbal

Sketsa, lukisan, photo, grafik, diagram, bagan, peta
Buku
Majalah
Koran
Poster
Modul
Komik
Atlas
Papan Visual
Opaque Projector
Transparasi
OHP

komputer
Digital Projector
Visual Nonver-bal- Tiga Dimensi
Model
Maket (miniatur)

Mock Up (alat tiruan)

Specimen (barang contoh)

Diorama

Pen-dengaran dan Pengliha-tan
Media Audio Visual
Verbal dan Nonverbal, terdengar dan terlihat
Program audio visual:
-     Film Dokumenter
-     Docudokumenter
-     Film Drama
-     dan lain-lain
Film 8 mm, 16 mm, 35 mm
Film Projector
Video:
Pita Magnetik
Video Disc
Chips Memory
Digital Projector
Televisi
Multiin-dera
Multimedia
Penga-laman langsung
Komputer

Pengalaman Berbuat: Lingkungan nyata dan karyawisata

Pengalaman Terlibat: Permainan dan Simulasi, Bermain Peran dan Forum Teater
Gambar 2.2 (Media Dalam Proses Pembelajaran)

B.     Media Berdasarkan Jenjang Pengalaman
Ada 5 macam klasifikasi media pembelajaran yang digunakan, yaitu:
1.      Pengalaman langsung (the real life experiences)
Pengalaman ini diperoleh dengan berhubungan secara langsung dengan benda, kejadian, atau objek yang sebenarnya. Di sini siswa secara aktif bekerja sendiri, memecahkan masalah sendiri yang kesemuanya didasarkan atas tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Pengalaman langsung dan bertujuan ini dapat meraka peroleh dari lingkungan yang berada di sekitar para siswa baik itu lingkungan sekolah maupun lingkungan di luar sekolah bias dijadikan sumber belajar.[6]
2.      Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)
Pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau kejadian-kejadian tiruan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karna dalam proses KBM tak senantiasa dapat digunakan benda-benda sesungguhnya disebabkan oleh beberapa faktor. Karena itu digunakan benda-benda pengganti yang menggantikan benda-benda sebenarnya dalam bentuk sederhana, menghilangkan bagian benda yang kurang perlu serta menonjolkan bagian yang perlu saja. Benda-benda demikian disebut model atau benda tiruan.
Benda tiruan atau model trbagi menjadi tiga bagian yaitu:
a)      Solid model, yang menunjukkan bagian luar
b)      Cross section model, yang menampakkan struktur bagian dalam
c)      Working model, yang mendemonstrasikan fungsi atau proses-proses
d)     Pengalaman melalui lambang kata (words only)
Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak. Pengalaman ini diperoleh dalam buku dan bahan bacaan.
Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching” mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang diperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan keabstrakkannya.Pengalaman yang paling kongkrit diletakkanpada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak.
3.      Pengalaman melalui dramatisasi
Pengalaman ini diperoleh dalam bentuk drama dari berbagai gerakan. Pada dramatisasi ini biasanya anak-anak sendiri sebagai pelaku untuk mendramatisasikan segala peristiwa atau keadaaan yang berkenaan dengan pelajaran sejarah atau cerita-cerita masa lampau.
Dalam dramatisasi ini para siswa aktif dalam permainan atau mereka hanya sebagai penonton dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Pengajaran dalam dramatisasi bias dilakukan dalam bentuk pageant, pantonim, tableau, bermain-main peranan atau sosio-drama.
4.      Pengalaman gambar hidup pameran
Pengalaman tersebut diperoleh melalui pertunjukan hasil pekerjaan siswa, perkembangan dan kemajuan sekolah. Pameran bertujuan untuk memperkenalkan hasil pekerjaan siswa kepada masyarakat, atau agar para siswa mengenal hasil-hasil pekerjaan siswa lainnya, juga untuk mempertunjukkan kemajuan siswa dalam kegiatan sekolah. Oleh sebab it, pada umumnya pameran diselenggarakan pada waktu tertentu saja, atau bila ada pertemuan orang tua atau guru atau pada akhir tahun pelajaran.
Majorie East, dalam bukunya “display for learning” menyatakan, bahwa pameran membantu belajar dengan alas an sebagai berikut:
a.       Memusatkan minat dan perhatian
b.      Mempertunjukkan suatu struktur dasar tentang suatu ide
c.       Memperjelas ide-ide yang abstrak dengan jelas menghubungkannya dengan benda-benda kongkret
d.      Menghimpun berbagai ide yang beraneka ragam menjadi konsep-konsep baru

C.    Media Berdasarkan Penggunaannya (Kebutuhan Pemakai)
Klasifikasi media menurut penggunaannya dibagi menjadi dua, yaitu:[7]
1.      Berdasarkan jumlah penggunaanya, meliputi:
a.       Penggunaan secara individual, yakni metode penggunaannya secara individual.
Contohnya:
Kelas atau laboratorium elektronik, berupa:
(1)   Laboratorium bahasa
(2)   Laboratorium bahasa dengan media visual
(3)   Laboratorium mobil, tanpa atau dengan media visual
(4)   Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam
(5)   Laboratorium Ilmu Pengelahuan Sosial
(6)   Laboratorium pusat sumber belajar.
Media oto- instruksi, berupa:
(1)   Alat-alat pemeriksa dan pendengar individual
(2)   Buku pelajaran berprogama
(3)   Mesin instruksional
Kotak unit pengajaran.
(1)   Satu unit instruksional yang dilengkapi dengan buku teks film-strip,tape recorder, gambar-gambar dan bahan latihan
b.      Penggunaanya secara berkelompok, misalnya film dan slide.
c.       Penggunaanya secara missal, misalnya televisi.
2.      Berdasarkan cara penggunaannya
a.       Media tradisional atau konvensional (sederhana).
Media ini meliputi semua media pembelajaran dan bahan sumber belajar yang bisa digunakan oleh guru dalam mengajar dikelas.
Setiap guru secara individual memegang peranan penting dalam proses pembelajaran yaitu berupa semua media yang biasa digunakan guru di dalam kelas, laboratorium, atau di luar kelas, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
b.      Media modern atau kompleks
Media modern seperti computer diintegrasikan dengan media lainnya.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II dapat pemakalah simpulkan bahwa :
Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Taksonomi dalam media pembelajaran berarti Mengelompokkan media pembelajaran bedasarkan hierarki tertentu.
Rudy bretz menekanan Pada media yang digunakan dalam mengajar. Duncan menekankan pada pemanfaatan media dalam pemanfaatanya dalam pendidikan menurut kerumitan perangkat media. Semakin tinggi satuan biaya, sekin umum sifat penggunanya, sebaliknya semakin mudah dan luwes penggunanya, maka semakin mudah dan luwes penggunanya. Gagne menekankan pada kemampuan siswa memenuhi fungsi menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkan. Penekanan media menurut Schramm berdasarkan kerumitan media dalam penggunaanaya. Dalam hal pemilihan media menurut kemampuan siswa berdasarkan kerucut pengalaman menurut edgar dale.
Berdasarkan pengalaman belajar
1.      Pengalaman langsung (the real life experiences)
2.      Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)
3.      Pengalaman melalui lambang kata (words only )
4.      Pengalaman melalui dramatisasi
5.      Pengalaman gambar hidup pameran
Berdasarkan jumlah penggunaanya, meliputi:
1.      Penggunaan secara individual, yakni metode penggunaannya secara individual.
Contohnya: Kelas atau laboratorium elektronik, Media oto- instruksi, Kotak unit pengajaran.
2.      Penggunaanya secara berkelompok, misalnya film dan slide.
3.      Penggunaanya secara missal, misalnya televisi.
Berdasarkan cara penggunaannya
1.      Media tradisional atau konvensional (sederhana).
2.      Media modern atau kompleks

B.     Saran
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kekurangan ataupun kesalaan di dalamnya, kami mohon krtik dan sarannya bagi para pembaca umumnya dan dosen pembimbing khususnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Basyiruddin Usman, Asnawir, 2002,  Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Pers)

Daryanto, 2011, Media Pembelajaran. (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera)

Oemar Hamalik,1994, Media Pendidikan (Bandung : Citra Aditya)

Sadiman, Arief dkk. 2008, Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya), (Jakarta: Rajawali Press)

http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi


[1]http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi
[2]Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta:Ciputat Pers,Juni 2002) hal.11
[3]Oemar Hamalik, Media Pendidikan  (Bandung : Citra Aditya, 1994). Hal.12
[4]Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002), hal.208
[5]Sadiman, Arief dkk. Media Pendidikan (pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya), (Jakarta: Rajawali Press, 2008). Hal.20
[6] Asnawi dan M basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) hal 108
[7] Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : Citra Aditya Bakti.1994), hal 133